Dalam ciuman kasar mereka, Earl tidak sanggup lagi menahan nafasnya terlalu lama ketika Arthur sudah bersemangat sekali meraih kepala Earl. Mungkin Arthur sudah tidak merasakan sakit saat bibirnya berkali-kali Earl hisap dengan kuat.
Jelas jika kabar ini sangat dinanti oleh Arthur. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana Earl dengan gaun pernikahan. Riasan wajah yang tertutup oleh kain tipis dari hiasan kepalanya. Membayangkannya saja Arthur langsung gugup.
Kecapan basah mereka membuat Arthur tidak bisa lagi mengontrol dirinya. Tetapi ketika Arthur berusaha melawan pikirannya, ia langsung bisa terbebas dari itu. Ia sedikit mendorong pundak Earl dan ciuman mereka pun akhirnya terhenti.
"Terima kasih Earl,"