Pemikiran mereka ternyata sama.
"Aku tidak akan kaget jika sebenarnya pemilik semua tempat-tempat mewah itu bukan dari penduduk lokal," Arthur tersenyum kecil.
"Kau tertarik untuk membuat satu di tempat ini?" Earl mendengus.
"Tidak. Aku tidak cocok dengan bisnis," Arthur menggelengkan kepalanya. Earl memang tidak cocok dengan bisnis.
Arthur sebenarnya hanya ingin menikmati hari liburnya dengan Earl sampai puas. Tentunya sebelum ia menemui neraka besok pagi. Ia ingin makan berdua dengan suasana romantis dengan sungai Amazon yang mengalir deras.
Seharusnya mereka memesan tiket untuk naik rivership di sepanjang sungai Amazon. Arthur sudah membayangkan kehidupan yang hebat saat ia bisa bersama Earl menikmati alam. Lupakan saja pekerjaan, Arthur ingin bersenang-senang lebih dulu.
"Kau berniat memesan semua menu laut di restaurant ini Earl?" Earl memiringkan kepalanya.