"Sepertinya bos yang kau maksud ini tidak menyukaiku," Jason memutar matanya. "Sadarlah umurmu, Nyonya. Anda sudah tidak muda lagi. Walaupun kau operasi keperawanan berkali-kali tidak menyembunyikan fakta tentang penyakit kecanduan sexsmu," Ejek Jason terang-terangan. Ia langsung mengambil sebuah kursi dan meletakkannya sejauh empat meter dari Zara. "Itu sudah jadi hobbyku. Jadi apa yang ingin kalian tanyakan padaku?" Zara mengangkat cangkir tehnya tanpa sedikit pun melepaskan tatapannya dari Arthur. "Tusuk matanya," TrakkPerintah Arthur dengan melemparkan sebuah pisau lipat kecil ke arah Jason. Zara langsung tersenyum kecil mengira jika Arthur berusaha menggertak dengan perintahnya agar ia membuka mulut. Tetapi ia tidak menyangka bahwa teh hijau yang diminumnya berubah menjadi merah sebelum menyadari mata kirinya menggelap."AAAKKHHH! MATAKU! MATAKU!" Jason sudah mengelap pisau lipat Arthur dengan kain hordeng. Mudah bagi Jason untuk melakukan hal seperti itu dengan sekali perintah.