Cengkraman Earl perlahan mengendor dan membuat Earl tidak bisa berkata-kata lagi."Jujur saja Earl pada dirimu sendiri. Kenapa kau harus menyakiti dirimu sendiri karena paksaan dari kebaikan orang lain. Jangan korbankan hatimu untuk sesuatu yang tidak kau cintai," Earl menundukkan kepalanya dan langsung kembali ke meja kerjanya.Arthur terpaksa mengeluarkan perkataan kasar seperti itu agar Earl sadar dan paham dengan hatinya. Ia tidak hanya menyakiti satu orang saja jika ia tidak segera memilih. Arthur juga merasakan sakit ketika Earl tertawa dengannya tetapi ia juga tertawa dengan pria lain. Bagaimana bisa ia membagi hati untuk dua orang pria? Arthur tidak mengerti."Buatlah keputusanmu segera Earl. Semakin kau gantung hubunganku denganmu, kau semakin membuat kami terluka," Earl tidak mengindahkan perkataan Arthur."Mudah untukmu berkata, Arthur,"