Earl sudah melakukan segalanya untuk meloloskan dendamnya untuk pria laknat itu.Tetapi sekarang, ketika ia kembali melihat dan berinteraksi dengannya, lukanya seolah-olah berusaha menarik Arthur untuk menyembuhkannya. Ketika Earl memikirkan kecelakaan sebulan yang lalu itu jelas melukainya sampai titik dasar dan membuat Earl sudah tidak bisa lagi melupakan Arthur.Pria yang telah mengambil kehormatannya sebagai seorang gadis. Lalu kemana harga dirinya sekarang? Cinta pertamanya itu dulu pernah membuangnya dan sampai sekarang Earl masih tidak percaya jika pria itu hilang ingatan. Lalu kenyataan Earl masih mencintainya. Betapa senang dirinya disiksa dengan kepedihan. Earl menopang kedua tangannya di atas meja. Dan semua telah terjadi. Acara balas dendam ini mau tidak mau harus segera dijalankan. Seandainya Arthur datang lebih cepat, mungkin mereka bisa saling melupakan kejadian tidak menyenangkan setahun belakangan. Earl tersenyum kecil."Sudah saatnya kau membenciku, Arthur,"