Tidak lucu jika ia mengambil bahan kebutuhannya dari awal lagi bukan? Earl emosi. Dan matanya tiba-tiba saja melihat trolynya."Brengsek! Ambil saja trolymu sendiri!" Earl dengan gemas menarik trolynya."Ck! Lebih praktis bersama, barang belanjaanku hanya sedikit," Earl memegangi kepalanya. Astaga…"Tisu toilet? Katakan sekarang jika kau ingin aku menendang ulu hatimu sampai hancur. Kembalikan ke tempat semula!" Arthur dengan wajah enggan kembali menaruh semua tisu toilet itu ke tempatnya.Setelah beberapa lama Arthur mengikuti kemana pun Earl membawa kakinya di dalam swalayan. Dan satu kebiasaan yang Arthur tangkap ketika mereka bersama, Earl sebenarnya tidak keberatan jika ia mengikutinya seperti ini. Hanya saja Arthur tidak bisa jika hanya diam saja tanpa bicara."Kau tidak memenuhi kulkasmu dengan beberapa daging Earl?" Earl melirik ke arah konter daging sebelum ia terhenti di depannya. Dan kemudian mengambil satu potong daging.