Earl telah menunggu sedikit empat setengah jam di depan ruang operasi bersama Jason. Earl memang yakin jika Arthur akan selamat. Lantaran tembakan itu tidak mengenai jantungnya. Tetapi tetap saja. Manusia yang tertembak di dada bukan hal yang bisa dianggap sepele. Earl terus menghitung waktu karena lamanya proses operasi. "Apa separah itukah?" Gumam Earl mulai tidak yakin dengan pikirannya sendiri. Earl akan kembali berdiri tetapi Jason menahan pundaknya. "Tetap duduk. Lihatlah kakimu," Earl melihat ke bawah. Earl baru sadar saat melihat kondisi kakinya. Tulangnya retak setelah tadi ditendang oleh begundal brengsek itu. Earl tidak ingin berpikir lagi, kepalanya sakit seperti ribuan paku menancap di kepalanya. "Setelah aku melihat ini, seluruh tubuhku langsung terasa sakit," Jason masih fokus pada tabletnya. Percuma berbicara dengan Earl. Ia akan selalu salah dimatanya. Cklek"Keluarga pasien?"