Jason sudah seperti sekretaris yang disiksa bosnya. Bekerja pagi sampai pagi. Arthur menolehkan kepalanya ke samping. Menatap deretan lampu kota dari lantai delapan hotel tempatnya menginap. Ia sudah sangat merindukan wanita itu sekarang. Belum lagi janjinya dengan Earl. Arthur sudah seperti pria kurang belaian sejak ia bersama Earl. Siapa yang dibuat jengkel? Tentu saja Jason. Berkali-kali Arthur menyuruhnya untuk memantau Earl. Apakah dia sudah online atau belum. Padahal Jason tahu kalau pria itu sudah memasang pemberitahuan di ponselnya. Merepotkan orang lain berdalih takut sinyal ponselnya tidak menangkap jaringan. Jason menepuk jidatnya sudah tidak kuat lagi. "Aku akan tetap kembali besok," "Ya tuhan, aku tiba-tiba terpikir ingin menjadi petani semangka saja," Ucap Jason berdiri dan mengacak rambutnya.Ia pergi menuju laptop yang ada di atas ranjang Arthur dan kembali mengecek pertahanannya di dark web. "Baiklah, aku akan kembali lusa," Jason langsung saja menoleh ke arah Arthur.