Arthur hanya diam tak berekspresi apapun. Ia hanya memperhatikan jam di tangannya, tampak tidak peduli dengan urusan Jeff. Matanya kemudian melirik Jason. Tetapi yang Jeff rasakan adalah keterkejutan di lengan kirinya. Matanya melotot saat jarum suntik menancap di urat lengannya. "Apa yang kau lakukan?!" Jeff langsung saja mencabut suntikan itu dan membuangnya ke sembarang arah. Matanya dengan tajam menatap Jason yang kini tengah menyiapkan sekantong infus. Ia memasukkan cairan ke dalamnya dengan jarum suntik dan perlahan menggoncangkan kantong infus itu."Dengar, Jeff. Aku melakukan ini bukan keinginanku. Tetapi bosku yang menginginkannya," Sontak saja Jeff langsung menoleh pada Arthur. Ia tidak suka jika seseorang seperti Arthur menolongnya. Jeff lebih baik tetap jadi tawanan teroris Baghdad ketimbang jadi tawanan Arthur.