Ia dulu sangat iri dengan Earl. Berita tentang kehebatannya menjadi buah bibir di pangkalannya. Peserta didik bahkan senior dan teman satu angkatan dengannya sibuk menceritakan tentang Earl.
Dari waktu ke waktu, Hysteria mencari tahu gosip tentang Earl. Bahkan sampai pada kasus Earl yang hampir mati karena kecelakaan disengaja. Hysteria ingin sekali memiliki otak secerdas Earl. Ingin punya kepribadian seperti Earl yang kuat dan bisa diandalkan banyak orang karena segudang prestasi yang dimilikinya.
Earl kembali menatapnya, tetapi Hysteria masih enggan bergabung dengan tim Earl. Ia lebih suka berdiam diri dan mengamati ketimbang ikut andil dalam permasalahan konyol tentang presiden. Lagi pula, bisa apa mereka melawan pemerintah?
"Aku menangkap satu intel yang bisa kita jadikan budak untuk mencari informasi," Kata Earl santai.