Menghindari kecurigaan, pria itu dengan segera melompati pagar dan pergi. Hanya Earl disana yang menatap kepergiannya begitu dingin dan penuh aura kompetitif.
"Dasar pengecut!"
Tetapi belum sempat Earl memasuki rumahnya saat tak sengaja matanya melihat disana terbaring mengenaskan terinjak-injak tidak berperasaan. Bunga Lily mahal yang sudah ia tanam penuh perjuangan. Seharusnya besok mekar sempurna dan Earl akan memetiknya untuk hiasan dan juga sebagai parfume ruangan di ruang tamu dan kamarnya. Bunga itu sangat harum dan tentunya mahal. Earl berlari dramatis.
"Sialan! Ini mahal! Ambil saja isi rumahku asal jangan yang satu ini!" Ocehnya kalap. Segitu berharganya 'kah? Earl sudah mengomel sampai pagi memperbaiki tanaman hiasnya.
-Distrik K-