[Aku sudah mengirimkan lokasi rumah nya](yuuka)
[Ah! Jangan terlalu kasar pada nya ok?](yuuka)
Setelah membaca pesan yang di kirim kakak di FINE, aku bergegas keluar dari kelas dan langsung menuju alamat yang di tuju,
Tidak terlalu jauh dan kurasa hanya cukup memakan waktu lima belas menit saja dengan jalan kaki.
Sampai saat ini aku masih belum mengerti kenapa dia selalu di katakan sebagai pembawa sial, yahh jika mereka mengatakan kalau aku belum pernah melihat atau merasakan nya secara langsung itu memang benar, fakta nya kau sendiri tidak pernah mengenal terui makoto hingga saat ini.
Aku mungkin sudah ketinggalan info di dalam sekolah ini mengenai dia, yah selama ini aku hanya sekolah hanya sekedar nya saja dan segera pulang utuk memainkan game online, dan karena itu aku salah satu dari klub langsung pulang, keseharian yang membosankan di sekolah memaksa mu untuk tetap tersenyum dan tertawa ketika mengobrol dengan sesama anggorta kelas, mempertahankan posisi ku di kelas agar tidak di cap sebagai seorang yang penyendiri atau sebagai nya. Itu cukup menyusahkan.
Nyata nya aku tidak perduli dengan obrolan mereka, seperti ketika mereka menceritakan kisah konyol mereka ketika sedang pergi di akhir pekan atau hal lain nya, yah tidak aneh jika aku tidak mengetahui rumor si terui ini, mungkin aku tidak memperhatikan ketika mereka membicarakan nya atau aku sudah melupakan nya karena aku tidak perduli.
Namun untuk saat ini entah kenapa aku sdikit penasaran mengenai diri nya, bukan karena aku tertarik dengan rumor itu, hanya saja aku mereasakan ada sedikit kemiripan antara aku dengan nya, dan sedikit perbedaan yang berada di antara kami.
Sungguh tidak jelas, namun itu lah yang ku rasakan.
Setelah aku selesai memakai sepatu di depan loker, aku segera keluar dari gedung sekolah, namun seseorang memanggilku dengan suara yang lembut, begitu menggelitik telinga ku dengan kelembutan nya kuyakin ini berasal dari seorang gadis.
Dan yang ku dapati ternyata memang seorang gadis manis denganrambut hitam bergaya bob yang terlihat mengkilat di tambah pantulan dari cahaya matahari senja.
"Fujima rina, kan?"
Aku mengangguk setelah dia mengkonfirmasi kalau aku adalah fujima rina.
"Ah... aku ingin minta tolong sedikit."
Dengan malu malu dia mencoba mengutarakan apa yang dia ingin katakan pada ku.
"Tolong?"
Aku bertanya kepada nya, untuk memastikan kalau permintaan nya bisa ku sanggupi atau tidak. Dan dan setelah nya wajah nya semakin memerah dan mulut nya terbuka mengeluarkan suara yang tergagap
"Ah tenang lah, bicara perlahan dan katakan apa mau mu."kata ku untuk menenangkan gadis manis di depan ku ini, gadis yang tidak asing, jelas aku mengenal nya, andou Fubuki.
Dia adalah ketua kelas dari kelas nya terui makoto, apa dia kesini karena ingin membicarakan tentang si terui?
"Begini fujima-san, aku mendengar dari fujima-sensei kalau fujima-san ingin datang ke rumah terui-kun, benar kan?"
"Ah yah memang begitu rencana nya, jadi apa kamu berencana untuk kerumah nya juga?"
Aku bertanya seperti itu namun kurasa dia tidak ingin pergi kerumah nya, dengan tersipu malu di menggelengkan kepala nya, yah ada apa degan itu? Di tempat pertama kenapa dia malu?
"A-Aku hanya ingin meminta tolong pada mu untuk memberikan catatan ini pada nya."
Sambil memberiku buku yang dia ambil dari daklam tas nya, dia menundukkan wajah nya menutupi rasa malu yang membanjiri diri nya. Yah.. kenapa dia harus malu? Seingat ku andou-san adalah gadis yang cukup ceria dan bukan gadis pemalu sepert-
"Ah"
Setelah mengambil buku dari nya aku menyadari nya, ini sebuah catatan.... yah dia memang menyebutkan nya tadi namun aku tidak mengira kalau ini catatan pelajaran... dan hampir memenuhi satu buku? Ah apa ini catatan selama terui tidak masuk?
Jika memang begitu maka ada dua kemungkinan, satu adalah andou-kun memang orang baik dan baginya cukup memalukan kalau dia ketahuan melakukan ini semua untuk laki-laki seperti terui kun, dan kemungkinan selanjut nya andou-san memang memiliki perasaan kepada terui kun? Entah kenapa sikap malu-malu nya ini cukup manis dan alasan dia malu karena dia takut kalau aku mengetahui perasaan nya?
Tunggu, apa memang ada seseorang yang menyukai laki-laki yang di rumorkan sebagai pembawa sial?
"Err, jadi kamu ingin meminta ku untuk memberikan catatan ini pada nya?"
"A-Ah iya seperti itu!"
Dia tergagap... namun itu manis.
"Kenapa bukan kau saja yang memberikan nya secara langsung?"
"Aku... tidak bisa, kurasa dia juga tidak ingin bertemu lagi dengan ku."
"Huh?"
Apa maksud nya? Namun belum hilang kebingungan ku, andou fubuki sudah bergegas pergi dengan senyuman manis di wajah nya, dan dia berlari..... lalu dia terjatuh dengan wajah nya menempel di tanah.
melihat nya membuat ku berpikir, jika saja aku adalah laki-laki aku pasti akan jatuh cinta karena kemanisan nya.