Chereads / Sweet CEO / Chapter 1 - Prolog

Sweet CEO

🇮🇩Karisma_Nursyifa
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 8.9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

Seluruh pegawai YS kini sedang berlibur di pulau Bali, deburan ombak yang berirama membuat mereka semua bahagia.

Drrrttt... Drrrttt...

Handphone milik Aldi berbunyi, membuat sang pemilik handphone menghela nafas lalu menekan tombol hijau.

"Hallo?" Sapa Aldi

"Aldi, jangan capek-capek ya sayang," ucap suara itu, tentu itu adalah kekasih Aldi–lebih tepatnya cewek yang dijodohkan dengan Aldi, yaitu Lyana.

"Iya," balas Aldi

"Makasih," sambung Aldi

"Kamu pulang kapan?" Tanya Lyana

"Ya ampun Ly, aku baru sampe, masa kamu udah nanyain kapan pulang?" Tanya Aldi, lelah rasanya melayani Lyana.

"Kamu kenapa sih sensi amat? Aku kan cuma nanya!" Bentak Lyana, Aldi mengusap wajahnya kasar

"Aku males ribut Ly, jangan mancing keributan plis," pinta Aldi

"Ihh kok malah nyalahin sih?! Gak nyadar diri amat?!" Bentak Lyana lagi

"Oke, aku mintf ya Ly," pinta Aldi penuh harap

"Aku maafin kamu kalau besok kamu bisa nganter aku ke mall," manja Lyana

"Ly! Aku baru sampe, masih capek lusa ya Ly? Kalau kamu mau besok aku bakal minta mama buat nemenin kamu," balas Aldi malas

"Aku gak butuh mama! Aku butuhnya kamu,"

"Ly, plis,"

"Kalau kamu gak mau yaudah kita putus, kontrak perusahaan kamu sama perusahaan papa aku batal, titik!"

Setelah itu, telpon ditutup sepihak oleh Lyana. Aldi mengusap wajahnya frustasi. Rasa-rasanya Aldi ingin mengubur Lyana hidup-hidup, namun apa daya? Perusahaan Lyana berguna untuk YS sekarang.

Aldi lalu menendang-nendang kakinya ke pasir pantai.

"Wooo selow bro, lu kenapa dah?" Tanya Rei

"Lu kaya yang gak paham aja Rei," ucap Aldi sambil menatap Rei malas

"Oooh Lyana? Kenapa lagi sih dia? Lagian lu kenapa si kaya yang ogah banget sama dia? Padahal ya, body sana muka Lyana itu mirip model internasional loh," ucap Rei

"Lu gak tau aja sikapnya kaya gimana," dengus Aldi, membuat Rei terbahak.

"Jadi dia minta lu ngapain sampe lu kayaknya kehilangan semangat idup gitu?" Tanya Rei

"Dia minta gue nganter dia ke mall besok," dengus Aldi

"Serius lu? Gila tuh cewek dari Bali ke Jakarta kan jauh gila belum kalau macet ya ampun," kesal Rei, Aldi tersenyum menang, ternyata selain dia ada juga orang yg berpendapat sama tentang Lyana

"Ribet kan? Gue nitip semua member YS ya sama Lo, bisa?" Pinta Aldi

"Bisa lah, hati-hati dijalan,"

"Iya, bentar gw mau pamit dulu,"

Aldi mengambil mic otomatis, lalu menyalakannya.

"Untuk member YS saya, minta perhatiannya. Saya memiliki keperluan penting di Jakarta, sehingga saya harus kembali hari ini juga," ucap Aldi

'ya ampun pasti disuruh Lyana lagi'

'iya bener dasar cewek lebay'

'pertemuan apasi?'

'nanti aja bisa gak sih disini dulu?'

'dia PJ utama tapi lepas tanggung jawab'

Aldi menghela nafas mendengar celotehan yang keluar dari mulut karyawannya, setelah itu Aldi mengangkat mic nya lagi.

"Sebagai gantinya, tn Rei akan menjadi PJ kalian, selamat bersenang-senang" ucap Aldi

Aldi lalu menaruh mic dan berjalan lunglai kearah mobilnya yang sengaja ia beli untuk di Bali. Aldi lalu mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia mencurahkan kemarahannya pada kecepatan mobil.

Drrttt... Drrttt...

Ponsel Aldi berbunyi, Aldi lalu menyimpulkan earphone kesayangannya ditelinga.

"Halo?" Sapa Aldi

"Lu dimana di? Gue di Bali nih, ketemu bentar yuk,"

"Gue otw balik dra,"

"Kok balik si? Bukannya lu lagi liburan?"

"Ck Andra... Andra... Lu kaya yang gak ngerti Lyna aja," decak Aldi

"Hahaha kenapa gak diajak ke Bali aja?"

"Gila lu bakal lebih ribet–"

Percakapan Aldi terhenti, karna saat Aldi menggaruk telinganya, earphone bluetoothnya jatuh.

"Sial," desis Aldi

Aldi lalu mencoba menggapai earphone di dekat sepatunya

"Ah dapet," bangga Aldi lalu memerhatikan earphone itu sejenak

Tiinn... Tiinn...

Mobil besar datang dari persimpangan, dan sepertinya mobil itu kehilangan rem-nya. Aldi membelalak kaget, ia ingin tancap gas lebih cepat namun kakinya malah kram disaat seperti ini.

"Ya Allah jangan ambil nyawaku dulu," pinta Aldi, namun terlambat.

Truk itu menghantam mobil Aldi dari pinggir, membuat Aldi terpental dengan kepalanya yang terbentur-bentur. Aldi pun menghela nafas lalu tak sadarkan diri.