Udara seakan berhenti bertiup, suasana misterius yang mendadak muncul melingkupi tempat tersebut membuat Elyzabeth dan Edward tanpa sadar menggosok tengkuk belakang nya yang mulai terasa meremang. Mereka menatap pada Azalea yang masih termenung dengan ekspresi tak terbaca, seolah memikirkan sesuatu yang berat. Tak ada yang tahu apa yang sedang dipikirkan gadis bertudung merah tersebut. Kedua hewan itu juga hanya diam dan dengan sabar menunggu tanggapan dari gadis yang terpisah dari dunia nyata itu.
"Lalu,.. Apakah ada cara yang bisa mengeluarkan kita dari sini ?" Setelah lama menghening akhirnya gadis itu membuka suara yang membuat udara kembali berhembus seperti sedia kala dan suasana kembali normal. Elyzabeth dan Edward saling menatap heran, lalu dialihkan nya kembali pandangan itu pada Azalea, gadis yang kini tengah menatap tanpa emosi pada Pegasus di depan nya. Phoenix itu juga berhenti bernyanyi.
"Azalea, apa yang sedang kau lakukan ? Apa kau benar bisa memahami bahasa binatang ?" Edward dengan tampang bodoh nya menaikkan alis tak percaya.
Azalea seolah terbangun dari dunia bawah sadar nya, ia teringat jika kedua sahabat nya masih setia berada di dekat nya dan mereka tak bisa memahami apa yang para hewan itu bicarakan. Dengan senyum kecut ia menjelaskan perlahan pada dua orang itu apa yang terjadi dan dimana mereka berada sekarang, tampilan tak percaya muncul di wajah kedua sahabat itu. Apakah portal itu benar-benar membawa mereka melintasi dimensi ruang dan waktu hingga sampai pada zaman ini ? Tunggu, berbicara tentang waktu pada Zaman apakah sekarang di tempat ini ?
"Azalea.." panggil Elyzabeth setelah mendapat desakan dari Edward. Dalam hati ia sudah merapalkan sumpah serapah kesialan untuk pria tersebut. "Apa.. zaman di tempat ini juga berbeda dengan zaman di waktu kita ?"
Azalea menepuk dahi nya seolah melupakan sesuatu yang besar dan baru mengingat nya.
"Zaman apa sekarang ini ?"
"Zaman Khavary Generasi ke tujuh tahun 1747, Yang Mulia." Jawab Pegasus itu dengan penuh hormat.
"Zaman apa Lea ?" Elyzabeth segera bertanya setelah memperhatikan bahwa Pegasus itu telah membuka mulut nya. Azalea menoleh ke belakang dan dari balik tudung itu bibir nya mengungkapkan senyum masam "Zaman Khavary Generasi ke enam."
Sejenak keadaan kembali diliputi suasana sunyi sebelum akhirnya Kedua orang itu tersentak dari kondisi linglung mereka.
"APAAA !!!" Teriakan melengking menggema di sudut setiap hutan Primum itu, memenuhi udara dengan suasana hening. Elyzabeth dan Edward membuka mata mereka lebar seperti kue matahari buatan istri paman Elbony. Tanpa disadari sebuah pertanyaan yang sama muncul dalam benak diri mereka bertiga.
'Zaman ini berada terlalu jauh dari Era kami. Apa cara yang bisa membuat kami kembali ?'
Harus diketahui bahwa mereka berasal dari masa dimana Era sudah cukup maju yaitu Zaman Deus pemerintahan ke Lima, jarak antara dua Zaman berbeda ini lebih dari puluhan ribu tahun yang lalu mungkin dimana saat itu semua legenda masih hidup. Bahkan ada salah satu buku sejarah menyatakan bahwa pada zaman ini pula terjadi kejadian yang menyebabkan cahaya di masa depan berbelok arah. Tapi tak ada yang percaya akan hal itu, semua orang
percaya jika tidak ada yang dapat merubah takdir sang semesta jikalau pun telah melintasi gunung pisau dan lautan api.
"Ini..ini mustahil !!" Edward berdiri dari posisi duduk nya, mata pemuda itu berkilat tak percaya. " Bagaimana bisa kita terjebak di Zaman purba seperti ini !! Ahh, Ibu aku ingin pulang !!" Ratapnya penuh sengsara yang menurut Elyzabeth terlalu berlebihan. Gadis itu menatap jengah pada pria yang kini sudah memukul kepala nya menggunakan selembar daun Merunggai yang kebetulan terhempas jatuh dari tangkai nya.
Elyzabeth memalingkan wajah nya dan seolah tak pernah melihat itu
"Aku tak mengenal nya ! Aku tak pernah mempunyai sahabat pria gila seperti itu !!"
Elyzabeth lantas menelan ludah gugup ketika sadar bahwa masalah yang saat ini mereka hadapi bukanlah hal kecil. "Lea, apakah ada cara supaya kita bisa keluar dari tempat ini dan kembali pulang ?"
Azalea menaikkan alisnya pada kedua hewan yang belum menjawab pertanyaan itu.
"Mereka belum menjawab nya !" Ada pandangan tak sabar di kedua mata Zamrud gadis itu ketika berbicara. Ia juga ingin segera pergi dan pulang untuk menikmati hari biasa seperti dulu bersama Ibu nya.
"Yang Mulia, kami khawatir jika tak ada jalan keluar dari masalah ini." Pegasus itu menatap menyesal karena merasa mengecewakan harapan itu. Yang Mulia mereka baru saja terlahir kembali, dan haruskah selamanya terkurung di tempat terkutuk seperti ini ? Cahaya di pandangan Azalea meredup, ia hendak memberi tahu pada kedua sahabatnya akan hal itu ketika sebuah suara menginterupsi.
"Tunggu, ada satu jalan jika Anda dan teman Anda ingin terbebas dari tempat ini Yang Mulia !" Secercah harapan muncul kembali dalam benak gadis itu, tapi saat menatap kedua hewan tersebut ia hanya bisa melihat kepala yang menunduk dalam dengan menyesal dan bersalah. Apakah bukan mereka yang mengatakan itu ? Lalu siapakah ini ? Keraguan dan rasa waspada terbentuk di dalam hati gadis itu.
Tiba-tiba angin yang berhembus sedikit berbeda, terasa lebih lambat tapi juga sedikit kencang mempunyai aroma manis kayu yang menyegarkan sekaligus memabukkan. Penuh vitalitas Mahluk hidup yang mempunyai aura kuno, seolah kehadiran ini telah hidup di beberapa kehidupan dan memancarkan aura tirani. Kedua hewan legenda tersebut juga mendadak menajamkan penglihatan nya seakan bersiap bertemu dengan musuh bebuyutan.
"Siapa itu ?" Melihat ada yang aneh pada lingkungan sekitar serta gelagat aneh pada kedua hewan tersebut. Azalea dengan waspada memerhatikan sekitar dengan pandangan tajam. Elyzabeth dan Edward juga bersiap saat merasa ada yang aneh pada angin yang menyapu kulit mereka tak seperti sebelumnya.
"Tak perlu sikap seperti itu Yang Mulia, aku ada pada pihak mu. Jangan khawatir." Suara tawa kecil mendominasi udara yang membeku, meninggalkan keheningan pada tempat tersebut. Azalea bukan nya merasa baik ketika mendengar pernyataan itu, tapi ia lebih bersikap waspada pada kemungkinan yang bisa terjadi. Belum tentu kata yang baik membawa sesuatu yang benar !
Elyzabeth memandang khawatir pada Azalea yang ekspresinya semakin buruk untuk dilihat. Ia kesal ketika tak dapat mendengar atau melihat apa pun yang aneh yang membuat gadis itu merasa buruk. Ingin ia membagi rasa cemas sahabat nya tersebut pada diri nya. Ia berganti memandang Edward yang kini masih menatap sekeliling, berjaga ketika bisa saja sesuatu muncul dari udara tipis dan membahayakan mereka.
"Haha,, jika Anda ingin keluar, Anda harus mengikuti petunjuk dari Perkamen Emas yang Anda ambil waktu menyentuh Altar Diabolus itu Yang Mulia !" Azalea termenung, apakah ini benar ? Perkamen Emas itu..., ia hampir saja melupakan keberadaan nya jika saja suara itu tak mengingatkan nya. Ia tak bisa membantu tapi sekarang ada rasa penasaran akan wujud seperti apa sosok suara tersebut. Dari suara itu tergambar bahwa itu milik seorang pria tapi dari nada dan aura yang ada itu mirip seorang wanita. Apakah ini pria atau wanita ? Ataukah malah Waria ?
"Apa Anda ingat sesuatu Yang Mulia ? Ah, sepertinya memang belum waktu nya. Baiklah aku akan memberitahukan pada Anda. Dalam Perkamen Emas itu Anda tinggal membaca petunjuk berwarna perak yang muncul dan mengikuti nya." Suara itu menghilang dalam udara tipis. Udara normal kembali ke keadaan semula, dan aura itu juga menghilang. Suasana kembali stabil dan seolah suara itu tak pernah muncul sebelumnya, para hewan mitos itu juga mengendurkan kewaspadaan mereka yang membuat ketiga orang berjubah itu semakin merasa curiga akan siapa sebenarnya yang datang tadi.
Azalea merasa tak bisa mengambil keputusan ini sendiri. Ia memberitahukan apa yang ia dengar pada kedua sahabat nya dan sudah ia duga kedua orang tersebut juga terkejut. Sebelum ia berbicara lebih lanjut, suara itu datang kembali..
"Oh, jangan lupa tentang ini Yang Mulia. Aku hampir saja melupakan nya, hati-hati pada firasat dan rasa percaya mu !". Suara yang kembali terdengar itu membawa nada yang berbeda dari sebelumnya. Itu dipenuhi oleh keseriusan dan penekanan.
Jangan percaya pada apa pun selain hati kecil mu. Di dunia ini semua nya hanya tipuan bahkan bayangan mu akan meninggalkan mu ketika kau berada dalam gelap.