Sedang Vendri sangatlah risi oleh cara Edward memandangnya. "Mm, Pak kenapa anda melihat saya seperti itu?"
"Aku seperti pernah melihatmu, tidak aku sering melihatmu tapi di mana ya? Apa kau punya seseorang yang mirip denganmu?"
"Aku punya seorang saudari kembar namanya Vella dia itu.."
"Tunggu Vella? Namamu Vendri Pranaja?" Vendri mengangguk.
"Kau kembaran gadis liar itu ya?" Sekali lagi Vendri mengangguk.
"Bapak mengatakan apa? gadis liar? Wah syukur ada orang yang berpikir sependapat denganku. Saudariku itu selalu saja memukulku kalau aku salah termasuk jika menggoda para gadis oh iya aku baru ingat Bapak bukannya bos tempat magang Vella?"
"Iya itu benar. Dia hanya bisa membuatku jengkel dan pekerjaannya selalu salah." Vendri mengerucutkan bibirnya ketika memandang Edward.