Seperti biasanya, Erantyl memiliki cuaca yang sangat cerah dan membuat orang-orang bahagia berada disana. Monster, Tumbuhan, dan mahluk hidup lainnya diciptakan untuk keberlangsungan kehidupan didalamnya.
Erantyl, Dunia Pararel yang diciptakan Tuhan untuk menebus dosa-dosa selama berada di Bumi, tidak semua manusia, dan jin diberikan kesempatan itu. Tapi, putih bersihnya hati, pasti akan menyia-nyiakan kesempatan kedua itu.
Hari ini Raja yang mewakili Bangsa manusia, Balapati. Mengadakan festival tahunan yang dapat diikuti oleh para petualang diseluruh negeri Erentyl.
"Wah ramai sekali disini." Kagum Rey saat melihat suasana ramai Arthetius. Ia memperhatikan orang-orang yang datang untuk mengikuti festival tahunan ini.
Tidak hanya bangsa Manusia, In-Human *sebutan untuk bangsa selain Manusia seperti Siluman dan Elf. Turut mengikuti festival ini.
"Sepertinya kita juga harus mendaftar... Ayo ikuti aku." Alice menarik tangan Rey, menuntunnya menuju pendaftaran festival. Lyn hanya memperhatikan yang mereka berdua lakukan sambil mengikutinya dari belakang.
Sesampainya di booth pendaftaran, mereka sambut oleh dua orang penjaga booth tersebut. Mereka adalah pelayan kerajaan yang sedang di pindah tugas. Sebenarnya mereka juga seorang petualang seperti yang lainnya tapi takdirnya berkata lain, mereka di tunjuk raja untuk menjadi penjaga pintu kerajaan.
"Selamat datang, kalian ingin mendaftarkan diri?" kata Merry, pelayan raja yang memiliki warna rambut berwarna hijau tosca.
"Ya, kami bertiga ingin mengikuti festival ini." Alice menjawabnya dengan ramah, senyum diwajahnya membuat Rey dan Lyn bersemangat.
"Wah tapi sayangnya untuk mengikuti festival ini harus party yang beranggotakan lengkap atau berjumlah empat orang." jawab Crist pelayan satunya yang memiliki rambut pendek berwarna merah muda.
"Apa tidak ada cara lain?" tanya Alice yang sepertinya sedih mendengar persyaratannya.
"Ah... Anu, boleh saya ikut party-mu? Tadi aku tidak sengaja mendengar kalau kalian kurang satu anggota lagi untuk mengikuti festival ini." tiba-tiba salah satu orang memotong pembicaraan mereka.
Mereka semua menoleh kearah suara itu berasal ternyata ia mendapati seorang cewek cantik namun terlihat culun dengan kacamata dan topi khas mage.
Biar saya gambarkan sedikit penampilan cewek satu ini. Dia memiliki postur tubuh yang kecil dengan ukuran dada yang kecil juga mungkin a-cup. Gaya rambutnya yang pendek terurai membuatnya terlihat menawan dengan jubah yang memiliki warna merah dan memakai rok pendek dengan kauskaki yang panjang hingga menutupi setengah pahanya.
Rey terdiam sesaat sebelum akhirnya dipatahkan lehernya oleh Alice karena melihat gadis itu dengan wajah mencurigakan.
"Recovery... Recovery..." Rey menggunakan spellnya untuk menyembuhkan dirinya. Ya bagaimana pun dia adalah dokter dikehidupan keduanya.
"Tolong masukan nama gadis ini juga sebagai party kita." kata Lyn memecah suasana kacau itu. Penjaga booth pun mencatat grup party mereka.
"Terima kasih semuanya..." Gadis itu menundukkan kepalanya sebagai tanda terima kasih pada mereka.
***
Hari semakin terik, dan festival akan segera dimulai dengan pertarungan koloseum antar party. Dari enam puluh empat party yang terdaftar akan dibagi menjadi delapan tim penyisihan. Hingga akhirnya dipecah menjadi pertarungan individual.
"Nah sepertinya untuk bertahan hingga mode individu kita harus menang tiga pertandingan." kata Rey memberi sambutan brifingnya sebelum akhirnya memulai pertanyaan pertama mereka.
"Nah formasinya adalah Dua pemain depan dan dua lagi dibelakang."
"Aku dan Alice akan menghalau serangan jarak jauh mereka sedangkan kalian berdua Lyn dan Mera, kalian serang pemain depan dengan kekuatan terbaik kalian."
"Aku juga akan melakukan sihir penyembuhan area untuk melindungi kalian." Kata Rey menyelesaikan taktiknya.
"Kalau begitu aku akan menahan mereka lebih lama." Ujar Alice sambil mengepalkan telapak tangannya.
"Ini saatnya memperlihatkan kehebatan senjata baru ku." kata Lyn dengan semangat ingin mempamerkan senjata buatannya.
"Kalau begitu izinkan saya menunjukan kekuatan saya juga." Mera pun tak mau kalah.
"Baiklah kalau begitu semuanya ayo kalahkan mereka semua." Rey meneriakan semangatnya dan tak lama kemudian kelompok mereka dipanggil untuk pertarungan pertamanya.
"Ini dia pertandingan pertama kalinya party tingkat A melawan Party tingkat B." suara MC itu seolah memaksa penonton untuk bersorak membully kelompok Rey.
"Wooo...." mereka bersorak.
"Tapi, ini juga pertama kalinya kalian akan melihat dua class baru di Erantyl..."
"Wahhh..." mereka bersorak ingin tau.
"Mari kita sambut Dark Elder..." MC menyambut Party tingkat A.
"Ini dia dengan formasi Warrior, Guardian, Mage, dan Assasin." mereka semua masuk ke arena bergantian sesuai role mereka masing-masing.
"Dan lawannya yang akan memberi kejutan... Toxic Hunter..." mereka bersorak semangat padahal yang ia soraki adalah party tingkat B.
"Ini dia dengan formasi Warrior..." Alice masuk dan melambaikan tangan, mereka pun bersorak.
"Cantik banget!!!!"
"Mage..." Mera berjalan memasuki arena dengan menundukkan kepalanya, dan sesekali membenarkan posisi kacamatanya yang turun akibat terlalu menunduk.
"Imut banget!!!!"
"Dan class pertama yang belum pernah kita dengar... Sniper..." Lyn berjalan dengan santainya dan melihat sekeliling arena dengan seksama.
"Cantik mematikan!!!" mereka semua bersorak kagum dengan wajah cantiknya tanpa sadar kalau Lyn tidak terlihat membawa senjata ditangannya.
"Dan class terakhir yang akan membuat kita kagum... Hybrid..." Rey memasuki arena dengan jubah dokternya yang tertiup angin. Ketampanannya membuat para penonton wanita jatuh hati. Tapi tidak dengan penonton laki-laki.
"Penjahat Kelamin!!!!" Rey dibuat kesal olehnya. Dan mereka bertiga, teman party Rey pun tak kuasa menahan tawanya.
"Diam semuanya." Rey berteriak kesal, memaksa mereka diam karena malu.
"Baiklah pertarungan ini... Dimulai!" Mereka semua bersorak saat pertarungan antara gadun dan para bidadari bertarung melawan para kesatria gagah nan berani.
Dark elder sepertinya menyerang tanpa taktik, terlihat dari cara mereka bertarung yang memaksa mereka semua untuk maju meninggalkan mage mereka.
"Terbuka... Lyn, tembak magenya terlebih dulu." Rey memberi perintah dan Lyn melancarkan serangan pertamanya dengan menggunakan sihir elemen.
"Spell Summon : Iron Wall" ia melompat kebelakang dan berdiri diatas tembok besar yang terbuat dari besi yang perlahan lahan naik hingga ketinggian tiga meter. Ia segera merakit senapannya dengan mengambil tiga buah item yang ada di punggung dan menyatukannya dengan bagian yang dia ambil dari paha kirinya, dan ia satukan lagi dengan bagian yang ia ambil dari paha kanannya. Dengan cepat ia merakitnya dan jadilah, senapan berwarna hitam dengan garis berwarna biru. Mereka semua bersorak kagum melihat senjata yang belum pernah ia lihat itu.
"Spell Boost : Buble Bom Bullet." senapan itu tiba-tiba menyala dengan warna biru muda, dan dengan cepat ia melepaskan pelatuknya dan menembakan peluru sihir kearah mage yang sedang menggunakan sihirnya.
Wuzzzz.... Booommm....
Dengan cepat tembakan Lyn meledak saat mengenai lawannya, dan kini Mage lawan terkapar ditanah.
"Waaaahhhhh...." mereka semua kagum dengan kemampuan gadis cantik mematikan itu.
"Sekarang giliran ku..." ucap rey mengambil alih panggung.
"Spell Summon : Wood Cutter" ia menggunakan elemen alamnya untuk menciptakan kapak yang muncul ditangan kanannya.
"Spell Summon : Tentacle Root." Rey menggunakan sihir alamnya lagi untuk menciptakan akar yang merambat dan mengikat kaki mereka semua hingga terjatuh.
"Sekarang Mera..." Rey memberi perintah dan Mera rupanya sudah bersiap sejak tadi.
"Spell Summon : Explode Flame." Mera membuat sihir bom yang muncul di sekitar lawan yang menjadi sasarannya. Disini tiga orang yang terkena akar rambat milik Rey menjadi sasarannya.
Kaboommm....
Mereka semua terpental kebelakang kecuali asasin yang berhasil kabur dan kini menghilang menggunakan sihir Cloacking.
"Alice... Jaga Mera." Rey memerintahkan Alice untuk mundur dan melindungi Mera.
"Spell Technique : Slash Lv.5" ia menggunakan sihir teknik level lima dimana jangkauan dan kekuatannya sangat kuat sekali bahkan bisa mengalahkan Warrior dengan sekali tebas.
Alice pun menebas berputar tiga ratus enam puluh derajatdan berhenti saat putarannya telah kembali diposisi semula. Dan efek dari serangannya menghasilkan gelombang tebasan yang sangat luas bahkan sanggup mencapai lima meter. Suara teriakan pun terdengar saat Assasin lawan terkena gelombang itu dan merobek baju zirahnya.
"Pertarungan ini dinyatakan selesai!"
Penonton bersorak meriah seolah menikmati pertarungan singkat yang luar biasa itu.
"Pemenangnya adalah... Toxic Hunter..." lanjut MC membacakan hasil pertarungannya.
Mereka semua bersorak dan memberi semangat idolanya... Dan Rey pun tak kalah juga, para cewe menyemangatinya dan melemparkan bunga padanya saat selesai bertempur...
Tapi karena hal itu, Rey di Hukum membersihkan arena karena dianggap telah mengotori arena dengan sampah.
"Hey bantu aku..." Rey mengeluh minta pertolongan temannya.
**
Pertempuran demi pertempuran dilewati dengan mudah bahkan tingkat S sekalipun, sepertinya kemampuan mereka sudah sebanding dengan para veteran terlebih lagi ada Lyn, cewek cantik nan mematikan dengan senapannya.
Bahkan hingga malam tiba, pertarungan terakhir mereka tetap dilakukan. Dan kali ini lawan mereka adalah party dari bangsa siluman. Yang terdiri dari Berseker, Dan Mage. Tapi kemampuan Lyn lagi-lagi tak terduga ia dapat menembakan peluru sihirnya dengan cepat bahkan sebelum lawan mulai menyerang. Sorakan demi sorakan terdengar sangat membahagiakan bagi mereka para petualang baru.
Dan pertempuran selanjutnya akan dimulai sendiri tanpa teman party...
***