Chereads / My Rainbow / Chapter 2 - CHAPTER 1 : When i meet you

Chapter 2 - CHAPTER 1 : When i meet you

Pagi yang cerah membuat seorang perempuan bernama kim hara bergeliat dalam selimut tebalnya dikarenakan mamanya yang membuka gorden jendelanya"sayang, ayo bangun bukannya hari ini kamu masuk disekolah baru hm..?"

Tiba-tiba hara langsung bangun sambil melototkan matanya untung tidak keluar matanya "ASTAGA!! Mama kok baru bangunin aku? Akukan harus siap-siap karena ini hari pertamaku!!" ucap hara dengan suara yang sangat memekakkan telinga mamanya. Dari depan pintu keluarlah seorang laki-laki yang berbicara "makanya kalau dibangunin jangan susah!." Huh untung hara sabar menghadapi abang laki-lakinya yang sangat menyebalkan itu.

.

.

.

HARA POV ON

Hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah tetapi, aku terlambat bangun yang hampir membuatku telat masuk sekolah untung ada abangku yang mengantarku kesekolah menggunakan motor kesayangannya itu.

Kalian mau tau kenapa aku tidak jadi terlambat yah karena abangku mengendarai motornya seperti orang kesetanan tapi aku bersyukur karenanya aku tidak jadi terlambat. Mendadak ada yang berbicara denganku mungkin dia anak sekolahan disini karena diliat dari seragamnya sama dengan seragam yang kugunakan "lo murid baru disini ya?" wah hebat bagaimana dia bisa tau aku murid baru "yaa.. Gue murid baru disini kok bisa tau?" tanyaku penasaran mungkinkah dia punya kekuatan super? Berlebihan sekali sih "ya karena gue baru liat lo pertama kali disini. Oh iya! Omong-omong kita belum berkenalankan? Kenalkan nama gue lai guanlin siapa nama lo?" Aku sempat tercengang meliatnya berbicara dengan akrab padahal kita baru bertemu.

Sudahlah biarkan bukankah bagus mendapatkan teman baru dihari pertama? "ahh!! Namaku kim hara. Tapi gue bisa gak minta bantuan lo?" Kemudian dia tersenyum dan menganggukkan kepalanya baik juga ternyata "mau dibantuin apa?"

Lalu aku langsung menjawabnya dengan sedikit candaan yang garing "anterin gue keruang kepala sekolah dong masa murid baru langsung kekelas kan gak lucu" kuliat dia tertawa emang beneran lucu ya? "oklah gue antar sini ikut gue" lalu tiba-tiba dia menggandeng tanganku dan kenapa jantungku tiba-tiba berdebar seperti ini lagipula  aku sudah terbiasa berpegangan dengan laki-laki tetapi kenapa malah berbeda rasanya?

Tapi laki-laki yang kumaksud itu sahabatku sendiri tak ada salahnya kan berpegang tangan dengan sahabat sendiri? Kita sudah bersama selama 16 tahun jadi sudah terbiasa skinship tapi hanya berpegangan tangan dan berpelukan tidak lebih ingat dan garis bawahi tidak lebih!!

"Hara! Ra! KIM HARA!!" Astaga aku sangat terkejut mendengar teriakannya memangnya harus sampai berteriak gitu?

"apa dah pake jerit segala"

" ya daritadi gue panggil gak nyaut"

"lah kapan panggilnya?"tanyaku sambil menggaruk tengukku yang tak gatal sama sekali

"yah daritadi beb" WHAT? setelah pegang tanganku dia panggil aku beb ini gila "yeuu panggilnya biasa aja dong nama gue kim hara bukan beb suka-suka dugong lo aja ganti-ganti nama gue" guanlin sempat terkejut liat cara bicaraku yang gak nyantai ini aku udah terbiasa dengan cara bicaraku ini karena ketika aku bicara sama sahabatku aja kekgini ya jadikan terbawa-bawa.

Oh iya ngomong-ngomong aku belum memperkenalkan sahabatku. Namanya lee jeno. Mama papa aku sama mama papanya lee jeno uda dekat sebelum abangku dilahirkan jadi setelah mama hamili abangku setahunnya lagi mama hamili aku juga sama dengan mamanya lee jeno yang sedang menghamili lee jeno. Intinya aku dan lee jeno sudah dekat dari zigot.

" woi ra uda nyampe tuh! Uda bel ra gue duluan ya! Byee!"

"ya sono lo cepat ntar kenak hukum!!" setelah punggung guanlin sudah tidak keliatan akupun berjalan masuk keruang kepala sekolah

*Tok Tok*

"silahkan masuk" setelah kudengar ada suara yang menyuruhku masuk, kulangkahkan kakiku untuk masuk kedalam ruangan yang lumayan besar untuk seorang kepala sekolah. "permisi pak, saya murid baru disini" langsung saja pak kepala sekolahnya menjawab "kamu murid baru yang namanya kim hara? kenalkan nama saya lee sejin kalau begitu mari saya antar kamu masuk kekelas" ternyata nama pak kepala sekolah itu lee sejin. Aku liat pak sejin berhenti dikelas

11-C mungkin disini kelasku dan ternyata benar saja disini kelasku.

Lalu pak sejin membuka pintunya dan masuk kekelas diikuti olehku dibelakangnya namun mataku terbelalak kaget karena melihat lai guanlin disana dia pun juga melakukan hal yang sama padaku. Mungkin saja ini takdirku yang harus sekelas dengannya.

Bukan, bukan karena tidak ingin sekelas dengannya hanya saja jantungku tidak akan sehat jika terus-terusan melihatnya. Seketika suara pak sejin menghancurkan lamunanku "Anak-anak kalian akan mendapatkan murid baru dari london. Kim hara silahkan perkenalkan dirimu dan saya pamit keluar dulu" Aku hanya menganggukan kepalaku lalu memperkenalkan diriku sendiri "Namaku kim hara aku pindahan dari london karena papaku dipindahkan kerja disini mohon kerja sama dan semoga kita bisa berteman baik" langsung saja guru yang mengajar dikelas baruku ini menyuruhku duduk "Baiklah kim hara silahkan duduk dibangku kosong itu"

akupun mencari-cari bangku kosongnya dan mendapatkannya tetapi ada yang aneh disaat semua orang melihatku memperkenalkan diriku kenapa cowok yang akan menjadi teman sebangku aku tidak melihat sama sekali? Apa dia pendiam atau dia anak yang introvert? Ntahlah aku tidak peduli.

Aku langsung berjalan menuju bangku yang akan kutempati dia hanya melirik sedikit ketika aku menarik kursinya. Astaga tampan sekali!! Dia lebih tampan daripada artis-artis korea! Aku ingin mengajaknya berkenalan tapi aku takut. Yasudahlah tidak ada salahnyakan mengajaknya berkenalan? Baru saja aku mau memanggilnya tiba-tiba aku mendengar murid berbisik-bisik yang sangat tidak mengenakkan

'kasihan sekali murid baru itu'

'kenapa murid baru itu harus duduk dengan 

sibisu itu? Kasihan sekali'

Seketika tubuhku menegang. Apa maksudnya dengan kata sibisu? Apa jangan-jamgan mereka sedang membicarakan orang yang sedang berada disampingku. Kulirik cowok yang duduk disampingku sejenak lalu memanggilnya "Hei! Boleh berkenalan?"  Dia sengaja tidak mengiraukanku atau tidak mendengarnya? Aku menepuk pelan bahunya lalu dia menoleh "bo-boleh berkenalan tidak?" kenapa mendadak aku menjadi gugup begini kuliat dia tersenyum yaampun manis sekali bisa-bisa aku diabetes dibuatnya setelah itu dia mengangguk dan menuliskan beberapa kalimat disana 'namaku Na jaemin. Maaf aku menulis disini karena aku tidak bisa berbicara aku bisu dan tidak punya teman' lagi-lagi tubuhku menegang "kamu tidak usah minta maaf. Bukankah setiap orang memiliki kekurangan jangan seperti itu aku bisa menjadi temanmu kamu maukan?" aku tidak bisa menahan senyumku lagi disaat dia menganggukan kepala seperti anak anjing lucu sekali "baiklah mulai hari ini kita sahabat"

kudengar lagi kata-kata yang sangat tidak enak didengar apa maksud dari kata-kata mereka dia tidak pantas berbicara denganku? Seorang na jaemin tidak pantas berteman denganku? Wah mereka benar-benar gila kuliat raut wajah na jaemin sudah berubah "nana, kamu tidak perlu mendengarkan perkataan mereka ya? Kuliat dia tercengang mendengar perkataanku emangnya ada yang salah dengan kata-kataku ini lalu dia menuliskan beberapa kata yang membuatku lagi-lagi tersenyum 'nana?'

Aku menganggukan kepalaku dan dia tersenyum lebar bahkan sangat lebar apa dia benar-benar belum memiliki teman sebelumnya? "iya aku panggil kamu nana bolehkan?" dia menganggukan lagi kepalanya sungguh menggemaskan

HARA POV OFF

*kring kring*

Hara melihat kearah na jaemin sebentar lalu melihat kearah kanannya karena disana ada lai guanlin yamg tiba-tiba datang ketempat duduknya "gue mau bicara sama lo, ikut gue"

"lah emangnya kenapa disini aja kali" hara memandang lai guanlin dengan keheranan

"sumpek gue disini apalagi ada sibisu itu" entah kenapa mendengar lai guanlin bicara seperti itu emosi hara langsung memuncak keubun-ubun "kalau bicara disaring dong gue tau dia bisu tapi gak usah gitu dia juga manusia!" na jaemin yang merasakan atmosfer ruangan kelas begitu dingin langsung memegang tangan hara dan menggelengkan kepalanya.

Hara pun langsung sadar dia sendiri pun bingung kenapa bisa begitu marah ketika mendengar lai guanlin bicara seperti itu "sekarang lo mau bicara apa?" guanlin langsung menarik tangan hara keluar kelas dan berjalan dengan cepat. Hara tidak tau guanlin mau membawanya kemana. Ketika lai guanlin berhenti hara melihat sekelilingnya

"ini tempat apa?"

"rooftop sekolah, kalau gue bosen gue kesini untuk hilangin kebosenan gue"

"trus gue ngapain lo bawa kesini kan gue gak bosen?" tanya hara penuh dengan kebingungan

"gue mau bicara sesuatu sama lo jadi dengerin baik-baik karena gak akan ada pengulangan"

"burua-" belum sempat selesai bicara kata-katanya langsung dipotong oleh guanlin "gue suka sama lo"

"hah? Maksudnya apaan?" hara terkejut bukan main saat mendengar perkataan lai guanlin yang tidak masuk akal.

Mereka baru saja bertemu bahkan belum 24 jam tiba-tiba lai guanlin menyatakan persaannya ke hara?

"ta-tapi kita baru ketemu. Gue pun belum kenal sama lo"

"gue uda serimg liat lo dan gue uda tau lo sejak lo pindah rumah. Gue satu komplek sama lo, lo-nya aja yang gak sadar"

Jadi selama ini dia satu komplek sama lai guanlin. Ini gila tapi ya mau bagaimana kenyataannya memang begitu dan dia gak bisa mengelak. Tapi bagaimana caranya dia bilang sama lai guanlin "lo gak usah jawab sekarang. Kita jalani aja dulu lama-lama juga terbiasa"

Hara baru bisa menghembuskan nafasnya lega mendengar perkataan lai guanlin untung guanlin pengertian.

"Ra gue boleh minta satu permintaan gak?"

"apa?"

"jauhin na jaemin"

Langsung saja hara menatap lai guanlin penuh dengan tanda tanya emangnya kenapa dengan na jaemin sampai harus dijauhin "emang kenapa?"

"dia pembawa sial Ra. Setiap orang yang berdekatan dengan dia selalu kena sial. Gue gak mau lo kena sial juga dari dia" hara langsung menatap lai guanlin dengan raut wajah tidak suka emang dia siapa bisa seenaknya bilang seperti itu mungkin saja itu hanya sebuah kebetulan mana ada orang pembawa sial apalagi orang seperti na jaemin dia orang yang baik.

"kalau itu yang lo minta, maaf gue gak bisa" penuh dengan penekanan disetiap kata yang hara ucapkan setelah itu hara pergi dengan keadaan tersulut emosi. Hara tidak menyangka ternyata sikap Guanlin sangat berbanding terbalik dengan yang Hara pikrkan.

Lai guanlin langsung saja mengepalkan kedua tangan 'lagi-lagi lo ambil semua apa yang gue mau Na jaemin sialan'

Ketika Hara sampai dikelas dia tidak menemukan Na jaemin ditempat duduknya Hara celingak-celinguk mencari tiba-tiba bahunya ditepuk oleh seorang perempuan bernama kim lami jika dilihat diname tagnya

"mencari jaemin?"

"kok bisa tau sih?" Hara bertanya dengan keheranan. Kenapa disekolah ini orang-orangnya mudah sekali menebak apa yang sedang dipikirkan olehnya. Pertama lai guanlin sekarang kim lami dia jadi dibuat bingung kadang-kadang atau dirinya sendiri terlalu memperlihatkan keorang-orang apa yang sedang dipikirkan olehnya.

"sudah keliatan dari sikapnya" menurut Hara kalau dipikir-pikir lami juga enak orangnya ketika diajak bicara liat saja dia mudah akrab berbicara dengan kim lami.

"kamu tau gak jaemin dimana?"

"kayaknya diperpustakaan, biasanya kalau jam istirahat begini dia luangkan waktunya diperpus" mungkin lami beda dari orang-orang yang suka mengejek jaemin buktinya

Lami tau dimana keberadaan jaemin. Belum tentu juga manatau dia hanya melihatnya.

"ehm.. Hara kamu teman sebangkunya jaeminkan?" Hara menganggukan kepalanya sejenak lalu bertanya "memangnya kenapa kalau aku teman sebangku jaemin?" entah kenapa tiba-tiba mimik wajah Lami tiba-tiba berubah sendu

"kumohon jaga dia. Aku tidak bisa terus-menerus melindungi dia dari kejauhan karena aku tidak akan berada disini 2 hari lagi" Oh kim lami tanpa kau suruhpun aku akan melakukannya "Tentu saja aku akan menjaganya aku ini temannya, bukankah itu yang dilakukan kepada sesama teman?" kuliat Lami menghembuskan nafas lega "Terima kasih Hara lindungi dia dari siapapun itu termasuk keluarganya sendiri"

"Apa maksudmu dari keluarganya sendiri itu keluarganya aku tidak berhak menjauhi dia dari keluarganya"

"kau akan mengerti dengan seiring waktu berjalan Hara kalau begitu aku pergi dulu" setelah itu Lami berjalan melewati Hara yang sedang berusaha mencerna kata-katanya. Ternyata lami memang orangnya baik. Mendadak semua orang lari sana-sini memangnya ada apa sampai harus lari lalu Hara memberhentikan salah satu murid yang mungkin akan kesana juga "hei ada apa disana?"

"itu sibisu dibully sama lai guanlin" perkataannya membuat Hara panik seketika. Dia sudah tau siapa yang mereka maksud langsung saja Hara berlari mengikuti mereka. Setelah sampai Hara melihat Lai guanlin yang sedang menarik kera baju jaemin dan meneriakinya.

"lo tau semua yang gue mau selalu lo rebut!! Lo itu bisu tapi kenapa? KENAPA semua yang harusnya menjadi milik gue selalu lo yang dapat!! Pertama Kim lami sekarang Kim Hara!! Sebenarnya apa mau lo!!" Hara langsung berlari menerobos tubuh Guanlin dan melindungi Jaemin

"Gue akan jawab pertanyaan lo sekarang. Gue gak nerima lo! Lo pikir dengan kelakuan lo yang kekgini ada yang mau sama lo! Gak akan ada bahkan orang gila sekalipun harus berpikir dua kali untuk jadi pacar lo jadi maaf saja kalau aku nolak lo dan gue peringati sekali lagi kalau sampai gue lihat lo nyakitin Jaemin gue gak akan segan-segan lapor polisi denger itu" Harapun langsung menarik tubuh jaemin dan membawanya menjauh dari semua orang. Hara juga menatap sinis orang-orang yang berada disini kenapa mereka bukan malah membantu tapi malah keasikan menonton mereka pikir ini hal yang menyenangkan? Kira-kira seperti itulah yang dipikiran Hara sekarang

.

.

.

"Na kenapa kamu diam saja waktu diginiin sama Guanlin?" dengan telaten Hara mengobati luka Jaemin lalu Hara liat Jaemin menggerakkan tangannya mungkin dia sedang menggunakan bahasa isyaratnya yang sedikit dimengerti oleh Hara "percuma saja aku mengelak gak akan ada gunanya" itulah yang Hara liat saat Jaemin menggunakan bahasa isyaratnya "ada na, ada gunanya setidaknya kamu tidak akan terluka seperti ini" Lalu Jaemin menatap Hara dengan mata teduhnya. Hara tertegun ketika melihat mata Jaemin yang jernih seketika Hara merasa nyaman hanya melihat mata Jaemin

"kamu jangan begini lagi, aku gak mau kamu terluka karena aku"

"Na, kalau kamu terluka aku gak akan diam seperti sekarang kamu pikir aku senang melihat kamu digituin sama Guanlin. Sekarang aku mau tanya kalau aku dibully kamu senang gak?" Jaemin langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat imut sekali "aku gak akan pernah membiarkan orang yang kusayang terluka termasuk kamu. Aku sayang kamu, berarti kamu tidak boleh terluka" langsung saja wajah Hara memanas seperti tomat ketika melihat Jaemin berkata seperti itu.  "apaan sih na, jangan bercanda deh"

Jaemin langsung terkejut mendengar perkataan Hara. "aku serius aku sayang kamu, aku tidak bercanda" Jaemin membentuk peace dikedua tangannya itu artinya dia memang tidak bohong "aku juga sayang sama kamu na, kamu teman aku jadi kamu tidak boleh terluka apapun yamg terjadi"

"kamu juga jangan terluka. Aku tidak mau kamu terluka karena melindungiku. Aku kan laki-laki seharusnya aku yang melindungi kamu"

"Makanya jangan terluka lagi ok?" tanya Hara penuh dengan penuntutan 'aku gak mau kamu terluka na, aku sayang kamu'

Jaemin menganggukan kepalanya "aku gak akan terluka lagi"

.

.

.

.

.

.

.

TO BE CONTINUE😁😁

Maaf ya kalau ada gak bagus soalnya baru pertama kali buat cerita beginian dan dicerita ini aku mau buat Na jaemin sebagai laki-laki pemeran utama dan kim hara sebagai perempuan pemeran utamanya.

Kalau ada typo maafin yaa memang aku sering typo hehe

Vote dan comment