Setelah Hara pulang kerumahnya, Hara lebih dulu menuju minimarket terdekat tapi Hara tidak sendirian dia ditemani oleh kakak laki-lakinya kim doyoung.
Walaupun kadang nyebelin ya Doyoung tetap menyayanginya contohnya seperti sekarang Doyoung menemani adiknya keminimarket. Hara langsung berhenti ketika melihat seseorang yang familiar dimatanya
"Ngapain sih dek, kok tiba-tiba berhenti?" merasa tidak ada jawaban dari Hara Doyoung mengikuti arah matanya Hara
"Dek, kamu kenal sama dia?"
"Dia teman satu kelas aku, kak"
"Yaa disapa dong, bukannya diliatin terus. Jangan-jangan kamu suka lagi sama dia makanya gak berani nyapa?"
"Kadang kalo bicara suka bener ya"
"Jadi kamu beneran suka sama dia?"
"Hah? Emang tadi aku bilangnya apa?"
"Gak jadi tadi ada helikopter nabrak minimarket" Doyoung jadi kesel sendiri akhirnya memutuskan untuk memanggil orang yang diliatin Hara "Woi!! Woi!!"
Mata Hara langsung terbelalak kaget saat kakaknya memanggil Na jaemin.
Memang yang diliat daritadi oleh Hara itu Jaemin, dia penasaran apa yang dilakukan oleh Jaemin ditoko bunga itu
"Kak jangan dipanggil dong!"
"Emangnya kenapa? Kan kakak juga mau nyapa orangnya"
"Buk-" Perkataan Hara terhenti saat melihat Jaemin datang kearahnya dan kakaknya
^kamu disini?^
"Lah lo ngapain kekgituan punya mulut kok pakek bahasa isyarat?" Hara langsung memukul lengan kakaknya itu
"kak dia itu bisu jangan bicara gitu dong" Bisik Hara pada kakaknya yang hanya menganggukkan kepalanya
"Ehm maafin gue ya, gue gak tau lo bisu" jaemin tersenyum dan menuliskan beberapa kata dimemo kecilnya ^tidak apa-apa itu wajar, kita belum pernah bertemukan sebelumnya?^
"kak aku mau bicara sama Jaemin bentar boleh nitip barang diminimarketkan?"
"Yaudah daripada jadi nyamuk ntar" Doyoung pergi meninggalkan Hara dan Jaemin setelah itu Hara melihat Jaemin yang sedang menatapnya
"Na, aku mau tanya boleh gak?" Jaemin menganggukkan kepalanya 2 kali
^Mau tanya apa?^
"kamu ngapain ditoko bunga itu?"
^aku kerja disana^
"Na, kamu ngapain kerja na, kalau kamu butuh sesuatu kamu bilang sama aku! aku bisa bantu kamu kamu gak perlu sampai kayak begini!" Jaemin hanya menunduk mendengar perkataan Hara
"^aku juga tidak bisa terus-terusan bergantung pada orang lain kalau aku selalu begini kapan aku bisa berjuang sendiri^
"Na, aku hanya mau bantuin kamu kalau kamu sedang kesusahan tapi kenapa kamu marahin aku? Aku kecewa sama kamu na" Hara lalu pergi meninggalkan Jaemin yang merutuki diri sendiri 'maafin aku ra, aku tidak bermaksud untuk marah, aku hanya takut jatuh terlalu dalam'
.
.
.
.
Doyoung mencari Hara ditempat mereka tadi berada namun, nihil Hara sudah tidak ada disana "mana sih tuh anak bukannya tungguin disini malah pergi ntah kemana" Doyoung mengambil ponselnya yang bergetar disaku celananya
"halo"
"kak aku udah pulang rumah kakak gak usah cari aku lagi"
"yaudah deh" Doyoung mematikan sambungan teleponnya dan pulang menuju rumah
.
.
.
.
HARA POV ON
Setelah aku pulang rumah aku langsung pergi menuju kamar tidak peduli lagi dengan mama yang sedang bertanya padaku dimana kak doyoung. Kenapa juga aku harus tinggalin jaemin?
"Sayang dibawah ada yang cariin kamu!!" kudengar teriakan mama dari dapur. Memangnya siapa yang cariin aku disiang bolong begini? Jangan-jangan...
"Iya ma!!! sebentar!!" Aku langsung beranjak dari kamarku menuju kebawah untuk membuka pintu
"Siapa sih?"
"Gue mau minta maaf sama lo ra. Gue gak bermaksud untuk nyakiti Jaemin hanya saja saat itu gue lagi gak berpikir jernih. Maafin gue ya ra, gue mohon"
"Kalau mau minta maaf jangan sama gue minta maaf tuh sama orang yang udah lo nyakiti"
"Tapi lo masih maukan mpertimbangkan apa yang gue bilang di rooftop sama lo?" kuliat guanlin bertanya penuh penasaran. Apa sebaiknya aku mempertimbangkan lagi?
"Gue pikir-pikir dulu"
"Hara siapa sih yang datang?" Tiba-tiba mama sudah berada disampingku
"teman sekelasnya Hara ma..."
"Selamat siang tante"
"Sebentar kayaknya tante pernah liat kamu. Oh kamu anaknya jongsuk sama im yoona kan?
"i-iya tante kok tante bisa tau sih?"
"Saya teman mama sama papa kamu terus tante juga pernah liat kamu waktu kamu pindah dikomplek ini. Ternyata dunia sesempit itu ya"
"Jadi kemarin itu tante yang datang kerumah aku?" Apa-apaan ini kenapa aku malah dikacangi mereka berdua kan kesel jadinya
"udah deh kalian bicara aja aku mau masuk kekamar"
"Jangan gitu dong hara, dia kan tamu kita harusnya kita bersikap sopan dong"
"bukan tamu aku tapi tamu mama udah ah males" aku memang betulkan? dia tamu mama bukan tamu aku. kan dia bicaranya sama mama bukan sama aku.
*ting*
*ting*
kuperiksa ponselku yang berbunyi. siapa yang mengirimku pesan?
-Na jaemin
aku terkejut menatap layar ponselku. Darimana dia bisa mendapatkan nomor ponselku?
:maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk marah, kamu jangan marah ya sama aku?
:kalau kamu bertanya aku dapat nomor ponsel kamu darimana
:aku tadi balik kesekolah untuk cari nomor ponsel kamu diruang bk
:aku mohon jangan marah sama aku, aku menyesal ๐๐๐
14.23
aku gak bisa marah sama kamu:
kamu jangan minta maaf aku jadi serbasalah:
14.24
readยซ
:makasih, aku sayang kamu
14.24
apaan sih na:
12.24
readยซ
:yasudah kalau begitu aku matikan ya
:bye-bye
12.25
bye-bye:
sayang jaemin juga:
12.25
Huh kurasa jantungku tidak akan sehat jika terus begini. Yaampun na, kamu beneran buat aku hampir mati dengan kata-katamu kamu tau??
"Woi!"
"akdu#&dbsnsjjajdin"
"bilang apaan sih kamu dek? gak jelas banget"
"Ya habis panggilnya gak nyelow banget. Kan aku terkejut"
"yaudah maaf. Oh iya kakak mau tanya nih"
"Tanya apa?"
"Kamu ada hunungan apa sama Lai guanlin?"
"kakak kenal dia?"
"yeuu orang tanya malah balik tanya"
"aku sama dia gak ada hubungan apa-apa tapi tadi sih dia bilang dia mau aku jadi pacarnya"
"Hah? kok cepet amat perasaan tadi pagi baru ketemukan? gercep juga tuh anak"
"kakak kenal sama dia?"
"tapi kakak saranin kamu jangan dekat-dekat sama dia ya dek"
"Emang kenapa takut jomblo sendirian ya kalau adeknya uda punya pacar? makanya cari jodoh sana uda tua juga"
"malah ngatain nih anak adek aku bukan sih?"
"Yaudah sono keluar ngapain masih disini buat nyemak aja"
"Iya-iya"
Setelah melihat kak doyoung keluar entah kenapa aku jadi kepikiran sama perkataan kakak. Kenapa aku gak boleh dekat dengan guanlin apa masalahnya? Sudahlah ngapain dipikirin gak ada gunanya juga
HARA POV OFF
.
.
.
PRANGGGG!!
"ASTAGA!! NA JAEMIN!! KENAPA KAU PECAHKAN POT BUNGA INI!! kau tau itu pesanan orang dan orangnya sedang menuju kesini!!"
Jaemin segera menuliskan beberapa kalimat dengan segera
^maafkan aku, aku tidak sengaja memecahkannya^
"Memangnya dengan minta maaf bisa buat pot bunga ni kembali utuh?"
"Aku akan menggantinya" Jaemin melirik laki-laki yang tiba-tiba muncul dari belakang "berapa harga pot bunga itu? cepat katakan!"
^jangan ini kesalahanku, aku yang seharusnya bertanggung jawab^
"Baiklah silahkan bertanggung jawab sana!"
Jaemin hanya berdiam diri tak melakukan apapun
"lo sudah tak punya uang jangan sok-sokan bisa bertanggung jawab. Nih uangnya dan mulai hari ini Na jaemin keluar dari toko bunga ini" laki-laki itu langsung menarik na jaemin yang terkejut mendengar perkataan laki-laki itu.
setelah menjauh dari toko bunga, laki-laki itu langsung berhenti
"Nama gue lee jeno sahabatnya kim Hara"
^Na jaemin^
"Uda tau kan tadi mantan bos lo teriakin nama lo, gue pulang"
^nanti kalau aku udah dapatkan uang aku akan kembalikan uang kamu tapi aku akan bekerja dimana kan kamu yang keluarin aku dari toko bunga itu?^
"gak usah itung-itung gue beramal, lo kerja dirumah gue aja, dijalan xxx besok siang setelah pulang sekolah lo datang kerumah gue"
Setelah melihat kepergian lee jeno, Na jaemjin pun pulang berjalan kaki.
.
.
.
.
.
TO BE CONTINUE GAESSS
OH IYA AKU MAU KASIH TAU KALO ADA TANDA ^ BERARTI NA JAEMIN SEDANG BERBICARA YA....
MAAF KALO BANYAK TYPO YAA...
AKU USAHAKAN AKAN LEBIH KONSENTRASI
MAKASIH DUKUNGANNYA
VOTE DAN KOMEN YAAA๐๐๐