Chapter 151 - Pertengkaran

Adrian menyusul Ariani dengan cepat kedalam ruangan nya. Yang mana didalam ada sasha yang tengah bertanya mengenai hasil pertemuan tadi dengan Pihak Davin. Tanpa mengetuk pintu Adrian langsung masuk dengan wajah emosinya. "kamu lebih ngebelain dia dari pada aku,?" ucap nya langsung tanpa perduli ada Sasha di sana. Ariani yang kaget dengan ucapan Adrian dan merasa malu karean ada Sasha saat ini, tentu Ariani tak ingin Sasha atau siapa pun mengetahui mereka sedang ribut. "Sasha kamu boleh keluar" ucap Ariani langsung dengan suara pelan namun tegas. Begitu Sasha keluar baru lah Ariani menanggapi ucapan Adrian. "Adrian kamu apa apaan sih, ngebelain siapa maksud kamu?" tanya Ariani kesal. "Davin,,,," jawab nya tak kalah kesal, "kamu ngebelain dia dan ninggalin aku gitu aja" tambah nya. "astagaa Adrian, aku nggak ngebelain Davin, aku ninggalin kamu karena aku kesal sama kata kata kamu," ucap Ariani meluruskan kesalahpahaman Adrian. "pokoknya kamu nggak boleh, dekat dekat Davin sedikit pun. titik" sahut Adrian, "astagaa Adrian, bagaiamana bisa aku nggak dekat dia, kita ada kerja sama dengan nya Adrian". ucap Ariani dengan tenang dan menahan emosinya. tapi sayangnya Adrian malah tak peduli. "batalin" sahut nya enteng. dan itu memancing emosi Ariani kembali. "cukup Adrian, ada apa dengan mu, kenapa kamu bersikap berlebihan seperti ini," sahut Ariani dengan nada tinggi kali ini. "aku berlebihan,,," ucap Adrian sinis. "kamu itu, yang terlalu berlebihan dengan Davin" lanjut Adrian. "stop Adrian, kamu bilang sikap ku berlebihan ke Davin, seharusnya kamu berkaca, selama 2 minggu kamu menghilang aku bahkan tak marah sedikit pun, Apalagi menaruh curiga terhadap mu sedang apa kamu disana, bersama siapa, dan melakukan apa, aku hampir gila Adrian, tapi melihat kamu kembali dengan sehat membuat ku sangat Bahagia, aku tak perduli apapun lagi," ucap Ariani dengan suara yang mulai serak karena menahan air mata nya "tapi kamu, sekarang malah meragukan aku, sepicik itu kah diri mu" lanjutnya dan Ariani sudah tak bisa menahan air mata kecewanya terhadap Adrian. Melihat Ariani menangis dan mendengar ucapan Ariani, Adrian sadar kesalahan nya dan sikapnya yang cemburu berlebihan malah melukai Ariani, "sayang maaf kan aku, aku cemburu berlebihan, maaf kan aku" ucap nya cepat dan meraih tangan Ariani. "aku mau sendiri," ucap Ariani dingin dan meninggalkan Adrian diruangannya.

Adrian sadar dan mengejar Ariani. "Sayang, maaf kan aku, aku antar pulang ya" ucap Adrian lembut menahan tangan Ariani. "aku bilang , aku mau sendiri dulu Adrian, sebaiknya kamu koreksi diri mu dulu, begitu juga aku, dan apakah cinta kita, bukan cinta kamu memang kuat buat aku atau tidak" ucap nya dingin, dan melepas tangan Adrian, dan pergi meninggalkan Adrian yang masih terpaku mendengar ucapan Ariani. Adrian tak bisa berbuat apa apa , jika dia mengejar Ariani sekarang maka akan memperkeruh keadaan, dia kembali masuk kedalam ruangannya. "argggghhhh" pekik nya seraya mengusap kasar rambut nya. Ini semua karena masalah yang dia hadapi , sehingga emosinya sangat tak stabil, dan sangat takut kehilangan Ariani.