Seminggu sudah Adrian seolah 'menghilang' , sama sekali tak memberi Ariani kabar, dan handphone nya pun tak aktif.
Perasaan Ariani benar benar kacau, beberapa hari ini. Namun hari ini dia harus ke Hotel untuk bertemu dengan perwakilan rencana pembangunan Hotel dan resort Victoria Global di Bali.
"Semangat Ariani, fokus , fokus"
"Hukum dia jika kembali, balas lebih kejam dari ini, jadi tenang lah" ucap Ariani pada dirinya sendiri.
-------_------
Ariani masuk ke Lobby hotel beberapa staff dan karyawan yang melihat atasannya itu pun memberikan salam dan hormat.
Ariani tiba di ruangannya dan melihat Sasha yang sudah menyiapkan Cappucino panas dan roti untuk Ariani sarapan.
"pagi sha" , sapa Ariani yang tak menyadari kedatangan Ariani.
"ehhh, pagi ,, mba udah datang ,, mba sarapan dulu yaa " ucap Sasha langsung.
"Kamu pasti di telpon iam kan" jawab Ariani seraya berjalan kemeja kerjanya dan meletakkan tasnya.
"ia mba, orang rumah khawatir, mbaa makan nya nggak teratur, dan tadi pagi mba juga nggak sarapan, jadi mama nyuruh iam buat nelpon aku, supaya ngawasi makan mba" jelas Sasha. Ariani hanya tersenyum dan geleng geleng kepala. "sudah lah, jangan berlebihan aku baik baik aja" ucap Ariani. "tapi mba emang sedikit pucat" tegur Sasha. "ohh yaa, aku harus bermake-up sedikit seperti nya, nggak enak donk sama investor kalau pucat" sahut Ariani. "meeting nya masih jam 11 mba, sekarang mba sarapan dulu aja yaa" ucap Sasha.
"iyaa aku sarapan, mending sekarang kamu cek dan periksa lagi profil hotel, berkas dan dokumen untuk meeting nanti, jangan ada kesalahan" sahut Ariani "okee mba" jawab Sasha.
Ariani meminum minuman nya dan dan kembali ingat ke Adrian.
"Ini pembalasan untuk mu Adrian, project mu yang besar untuk Victoria Global aku yang ambil alih" gumamnya pada diri nya sendiri ,
"Adrian kemana sih kamu,, aku kangen tau, aku gugup ne harus ketemu investor untuk project besar mu," tambah nya.
--------_-------
Jam 09.30 Ariani sedang didalam perjalanan bersama Sasha untuk menuju ke tempat pertemuan mereka dengan investor tersebut.
"Sha kok ngabarin nya dadakan sih," omel Ariani didalam mobil , "maaf mba , pihak mereka yang minta, soalnya kata mereka ini bos mereka sendiri yang akan hadir langsung, jadi kalau cocok bisa langsung mengambil keputusan gitu" jelas Sasha. "ya udah dehh, mudahan aja kita nggak telat" ucap Ariani yang sedang menyetir.
Tak lama mereka pun tiba di sebuah restoran, Ariani langsung melirik jam tangannya, "masih ada 10 menit, harus nya kita tidak terlambat" ucap Ariani ke Sasha seraya berjalan memasuki restoran tersebut. .
Sasha dan Ariani pun tiba di meja yang memang sudah dipesan.
"syukur lah kita tidak terlambat" ucap Ariani yang duduk dan merasa lega.
Menunggu -/+ 5 menit datang lah perwakilan investor yang memang pernah bertemu dengan Ariani dan Adrian sebelumnya nya, namun kali ini dia bersama dengan atasannya langsung dan Sekretaris nya.
"Hai Nona Ariani," sapa perwakilan Investor tersebut. "hai , selamat datang" ucap Ariani seraya mereka berjabat tangan
"perkenalkan ini atasan saya, yang tertarik dengan project Hotel Nona" ucap perwakilan investor tersebut seraya menunjuk sopan ke atasannya.
"Saya Ariani Yusuf Saputri, C.E.O Hotel Victoria Global" ucap nya lembut seraya tersenyum manis dan mengulurkan tangan nya. "Davin Herlambang" ucap pria tersebut dingin seraya membalas uluran tangan Ariani namun tanpa tersenyum. Untuk perkenalan sebenarnya cukup lama tangan Davin menggengam tanagn Ariani, namun merasa Davin adalah klienn penting Ariani segan untuk menariknya.
"ayoo ayoo kita duduk" ucap perwakilan investor dan seolah menyadarkan Davin.
Ariani pun memulai pembahasan dan mengenai rencana proyek Hotel nya, sedangkan Davin medengar kan secara seksama. Dan ntah mengapa mata Davin tak berkedip menatap wajah mulus dan tatapan sendu Ariani.
"bagaimana pak Davin, apa ada yang mau anda tanyakan?" ucap Ariani menutup penjelasan nya.
Seolah tersadar ,dan Davin. menjawabnya sedikit kaget "ehemmm, jelas, saya rasa jelas sekali." ucap Davin dan membuat senyum Ariani kembali merekah . Tanpa disadari siapapun Davin tersenyum tipis melihat Ariani. Namun tak ada yang menyadari nya.
"baik lah saya tunggu kontrak nya untuk dikirim ke perusahaan saya" lanjut Davin. "pasti, segera akan kami kirim". ucap Ariani cepat. "dan saya mau anda sendiri yang mengantarkan nya langsung kepada saya" ucap Davin lagi. "iya baik" Sahut Ariani. "saya permisi kalau begitu" ucap Davin dan langsung berdiri untuk meninggalkan meja tersebut.
Bersamaan dengan berdiri nya Davin, Ariani pun berdiri untuk menghormati nya. Ariani tersenyum manis dan memunduk sopan ke Davin. Davin pun berjalan untuk keluar.
Tiba-tiba
'brukkkkkkk'
"Mbaaaa, mba Ariani, mbaa bangun" itu suara Sasha yang kaget dan panik karena Ariani jatuh dan tak sadarkan diri. Sontak seluruh karyawan dan pengunjung restoran pun panik mengerubuti Kirana. Namun dengan sigap dan tak di sangka Davin kembali dan menerobos kerumunan orang-orang tersebut dan langsung menggendong Ariani dan membawanya ke rumah Sakit.