Tak lama Mereka pun memasuki sebuah restoran mewah, ini merupakan restoran termahal di kota Ariani, hanya pengusaha kelas atas yang berani masuk, atau orang yang lagi kedatangan rejeki nomplok yang masuk disini, restoran ini memiliki desain khusus yaitu bersifat privat, jadi didalam terkesan kita memiliki ruangan khusus.
Ariani dan Adrian pun memasuki salah satu ruangan dengan seorang pelayan yang siap melayani dan dan mencatat pesanan mereka. Ariani dan Adrian pun memesan makanan Mereka , setelah mencatat pesanan mereka pelayan itu pun bergegas keluar.
Melihat dan memastikan pelayan keluar Adrian pun menatap intens ke Ariani dia menyandarkan tubuh nya ke kursi dan melipat tangan nya di dada. Ariani yang melihat sikap tak beraslah Adrian semakin menjadi kesal dia pun semakin menatap tajam dan penuh kekesalan ke Adrian, namun Adrian mengartikan itu sebagai tatapan manis dari Ariani. "kau benar benar membawa ku ke tempat sepi" ucap Ariani akhirnya dengan nada sinis. "hmmm, yaa aku pikir ini yang kau inginkan" ucap Adrian kembali menggoda Ariani, dan Ariani kembali menatap Adrian dan kali ini dia membelalakan matanya tak percaya dengan ucapan Adrian atau mencoba mencerna apa yang Adrian pikir kan sekarang. melihat ekspresi Ariani Adrian pun terkekeh kecil seraya berkata " heheheh, aku bisa melihat kau ingin sekali mencaci ku atau bahkan membunuh ku sedari tadi, jadi kau bisa lakukan itu sekarang" ucap Adrian santai. 'siaalll, kenapa dari tadi dia seolah bisa membaca pikiran ku' itu lah ucap Ariani dalam pikirannya. "kenapa diam, ayoo" lanjut Adrian. "tidak , untuk apa aku melakukan itu" ucap Ariani dingin. "hmmm, baik lah kalau begitu biar aku yang mulai" ucap Adrian dan merubah posisi duduk nya menjadi tegap dan mendekatkan wajahnya ke wajah Ariani. Sontak Ariani langsung menarik wajah nya kebelakang. "kau , mau apa?" uacap Ariani kaget dengan ucapan dan gerakan Adrian. "jawab pertanyaan ku,," ucap Adrian menjeda omong nya "kenapa kau membohongiku dan menutupi identitas mu" ucap Adrian,, Mendengar pertanyaan Adrian Ariani teringat saat pertama kali Mereka bertemu di kejadian tabrakan itu "aku tak pernah menyembunyikan apapun, kau lah yang tak mengenali.ku" jawab Ariani dan membuat Adrian merasa bersalah. "Lalu kenapa kau terus pergi tanpa meminta penjelasan atau paling tidak menunggu ku kembali dan memberikan mu Sebuah penjelasan"?" lanjut Adrian. 'ucapan Adrian kali ini benar, kenapa dia terus menghindari Adrian paling tidak kasih dia kesempatan untuk menjelaskan segalanya.' ucap hati Ariani 'tidak, tidak', ucap logika Ariani yang tak membiarkan nya lemah. "melihat mu bergandengan dengan perempuan lain, mendengar mu menikah dengan orang lain, bahkan mengabaikan ku demi wanita lain, penjelasan apa lagi yang harus ku dengar Adrian" ucap Ariani, menahan air matanya,, 'hatinya begitu terluka, bagaimana bisa menerima orang yang dicintai terus bersama orang lain' itu lah ucapan Logika Ariani. Mendengar ucapan Ariani hati Adrian sejujurnya merasa puas, dia mengetahui betapa Ariani mencintai nya, tapi disisi lain dia mengutuk diri nya sendiri kenapa bisa melukai wanita yang Sangat dicantai nya seperti ini.
"Hentikan aku, aku tidak akan me minta maaf, karena itu tidak akan cukup untuk menembus kesalahan ku, tapi aku akan membayar nya dan menerima Hukuman apapun dari mu" ucap Adrian tulus. Ariani menatap dalam kedalam bola Hitam Adrian, Adrian benar sungguh sungguh, tapi dia tak boleh lemah sekarang, dia ingin hatinya terluka lagi, Ariani pun memilih bungkam.
Melihat Ariani hanya diam dan ekspresi yang sedikit berubah, Adrian kembali berbicara, "aku nggak pernah tau kesempatan ke-2 itu seperti apa,karena kedepannya kita nggak pernah tau apa yang akan terjadi kepada kita" ucap Adrian dan membuat Ariani mengalihkan pandangannya ke arah Adrian "ituu,,,," ucap Ariani "iyaa itu kata kata mu 9 tahun yang lalu saat kau memutuskan mantan pacar mu dihadapan ku" ucap Adrian lagi memotong ucapan Ariani. "jadii, aku rasa ini bukan kesempatan ke-2, ke-3 atau apapun itu, tapi ini pertemuan ke-99 kita, yang mana membuktikan bahwa kita memang tak pernah tau apa yang akan terjadi kedepan nya". ucap nya "daann dari jawaban mu aku. tahu bahwa kau sangat terluka jadi itu membuktikan bahwa kau sangat mencintai ku" lanjut nya dan membuat Ariani semakin mati kutu. 'kenapa, kenapa hari ini Adrian memang benar benar seperti bisa membaca semua pikiran ku' pikir Ariani.