Chapter 98 - Wajahnya Merah

Setelah selesai shalat Mereka segera menuju ke restoran yang di maksud Adrian tadi. begitu masuk mereka langsung di sambut oleh seorang pelayan dan mengantar mereka ke sebuah meja kosong, Jelas terlihat restaurant itu untuk kelas atas. Ariani dan Adrian di beri 2 buku menu makanannya. Ariani terkejut melihat daftar harga makanannya Jika dirupiahkan makanan paling murah seharga Rp.536.000, dan minuman nya Rp.347.000 ,, itu gila Ariani melirik ke arah Adrian , dan Adrian menyadari nya "cepat pesan makanan mu, aku tidak ingin di bilang tak bertanggungjawab jawab membiarkan karyawannya kelaparan" ucap nya sok dingin. Ariani pun menyebut kan menu yang makanan yang ingin dia makan. Setelah mencatat pesanan Adrian dan Ariani pelayan itu bergegas meninggalkan mereka. "Sudah sejauh ini kau bersama ku , jadi apa yang kau rasakan?" ucap Adrian memulai obrolannya , kalimatnya ambigu memiliki banyak makna namun yang Adrian maksud adalah 'sampai kapan kamu akan terus menghindari ku dan menghindari hubungan kita' , namun dia sengaja mengeluarkan pertanyaan seperti itu, mendengar pertanyaan Adrian Ariani sedikit bingung , namun dia orang yang smart dan profesi nya memberi nya banyak keuntungan dalam soal menjawab pertanyaannya mengalihkan, bahkan membalikkan ucapan "ehemmm,, kalau bapak tanya apa yang saya rasakan, tentu perasaan senang dan merasa beruntung, karena saya punya kesempatan bertemu pebisnis pebisnis hebat seperti anda dan Mr. Lim di tambah sekarang saya berada di Luar Negeri," ucap Ariani, Adrian menaikkan satu alisnya dan tersenyum tipis Dia tak heran dengan kemampuan Ariani dalam hal mengalihkan maksud yang sesungguhnya. "kau cantik, dan yaa aku tahu kamu cukup populer di kantor, dan banyak pria yang mendekati mu, tapi sepertinya aku tak pernah melihat mu dekat dengan pria di kantor ?" tanya Adrian lagi. "maaf tuan Adrian, apa anda tidak merasa bahwa pertanyaan anda terlalu menyinggung privasi saya,,?" balas Ariani, "hmmm, apa terdengar seperti itu,?" sahut Adrian "tapi jika kau tak ingin menjawab yaa itu hak mu" lanjut Adrian. "tapi aku penasaran, kenapa kau dari awal terkesan untuk menjauh dari ku, apa ada yang kau sembunyikan dari ku, atau ada yang kau tutupi dari ku?" tanya Adrian lagi, 'jeglekkkk' pertanyaan Adrian sontak membuat Ariani kaget , "eheeem, aku tak menutupi atau menyembunyikan apapun, aku hanya tak suka terlibat gosip karena kau lebih terkenal dari selebriti" ucap Ariani. Lagi lagi dia bisa keluar dari pertanyaan yang menjebak dari Adrian. dan tak lama makanan mereka pun datang, Ariani dan Adrian makan dalam suasana hening.

--------_-------

Mereka kembali ke hotel , dan saat sampai waktu menunjukkan pukul 4 sore waktu Singapura.

Saat memasuki lobby hotel , Adrian tak sengaja bertemu dengan seorang wanita, cantik, tinggi, dan berwajah blasterand , "Adrian,,," ucap wanita itu membuat langkah nya terhenti, Ariani yang berada di belakang Adrian pun menghentikan langkahnya "Steffany,," ucap Adrian sedikit terkejut "haii, apa kabar" ucap steffany seraya mencium pipi kiri dan kanan Adrian, dan Adrian pun seolah akrab dan menerima nya dengan senang, bahkan Adrian menambah kan memeluk wanita itu. "yahhh seperti yang kamu lihat," ucap Adrian, Steffany melihat kebelakang Adrian menyadari ada Ariani , dan saat itu Ariani menampilkan wajah kesalnya, "who was with you ?" tanya Steffany , Adrian menampilkan senyum liciknya, "elle est ma copine, on se dispute, est-ce que tu vas m'aider?" (Dia pacar ku, tapi kami sedang bertengkar maukah kamu membantu ku") ucap Adrian dalam bahasa Prancis, tentu Ariani tak paham , namun Steffany blasteran indo Prancis jadi dia paham . Adrian merangkul Ariani sehingga sejajar dengan nya, dan memperkenalkan Steffany pada nya, ke dua nya saling berjabat tangan, namun Steffany langsung mengambil posisi di tengah Adrian dan Ariani "kita lama tak bertemu bagaiamana kalau makan malam bersama, ayolah aku kangen pada mu?" ucap Steffany dengan nada yang di buat manja, tanpa sadar wajah Ariani berubah merah karena menahan kekesalan nya. Adrian dan Steffany melirik melihat jelas perubahan ekspresi Ariani "Tuan Adrian saya duluan" ucap nya dan meninggalkan tempat itu. Melihat Ariani mulai menjauh dan kembali menoleh Adrian berpura pura tak melihatnya. Memastikan Ariani sudah menghilang menuju lift dia pun berterimakasih kepada Steffany "thank you" ucap nya, "kau membuat nya semakin marah, lihatlah ekspresi nya," ucap Steffany, "yaa , dia wanita yang keras kepala , aku hanya ingin lihat, apakah dia bisa cemburu atau tidak, " ucap Adrian "sudah jelas wajah nya sangat marah, jadi dia pasti sangat cemburu" ucap Steffany ,, "aku Akan memberi tahu Ferdinand kita bertemu disini" , ucap Adrian "dia juga tak akan peduli" sahut Steffany, "baik lah aku duluan see u" tambah Steffany. "see u" balas Adrian .