Chapter 71 - Monster Es

"apaaaa?, kamu dan Adrian ?" ucap Citra kaget "Citra pelan kan suara mu, orang orang bisa salah paham" sahut Ariani "jadi sekarang kau dan Adrian?" , ucap Citra lagi dengan nada yang sudah normal, "kami tidak mengungkapkan perasaan satu sama lain cit, jadi yaa 'just friend' kami 'partner' " ucap Ariani , "Ariani apa kamu gila, Adrian itu Pria incaran seantero negeri, dan kamu menggantung hubungan kalian seperti ini aja" sahut Citra, "sudah lah cit, kamu ingin hati ku hidup kan, jadi biar lah sekarang seperti ini" ucap Ariani. saat bersamaan hp Ariani berbunyi. 'Monster es Calling.....' Ariani pun menjawab telepon nya "hallo" ucap Ariani pelan "Kau dimana" tanya si penelpon "aku sedang makan siang bersama teman di cafe XXX" jawab Ariani, "aku segera kesana" ucap sipenelpon. dan langsung mematikan telpon nya. "apa itu Adrian" tanya Citra "iyaa, siapa lagi" sahut Ariani ,, "kamu bahkan memakai julukan dari mu untuk nya hingga sekarang" ucap Citra. "jangan menutup mata mu Ariani, ini bagaikan kesempatan ke-2 untukmu dan juga Adrian" Lanjut Citra, aRiani membalas dengan anggukan dan senyuman, Ariani pun paham maksud Citra, tapi dia pun tak tahu harus seperti apa.

----------_----------

Saat ini Ariani sedang berada di dalam mobil bersama Adrian, Adrian menjemput nya untuk kembali ke kantor "apa, kenapa kau menatapku seperti itu" ucap Ariani "tidak ,,, kau menggemaskan," ucap Adrian. "aku bisa menyetir sendiri ke kantor jadi kau tak perlu mengantar jemput aku setiap hari" ucap Ariani "aku senang melakukan nya" ucap Adrian "tapi aku tidak" sahut Ariani, "kau ini benar benar keras kepala" ucap Adrian sambil menarik tubuh Ariani sehingga tak ada jarak di antara mereka, "hentikan Adrian, tidak enak di lihat dengan pak Hadi(supir Adrian), "dia akan menutup mata dan telinga nya jadi kau jangan khawatir," ucap Adrian dan 'muaahhh' mendarat kan sebuah ciuman di pipi Ariani. "Adrian" teriak Ariani manja. "kita sudah sampai kantor tuan" ucap pak Hadi. aku masuk duluan, kita tak boleh terlihat datang bersama, aku malas terlibat gossip" ucap Ariani dan turun dari mobil Adrian.

------------_---------

Ariani memasuki ruangan nya, dan mulai sibuk kembali dengan pekerjaannya. Tak lama Nina dan Tasya masuk kedalam ruangan nya. "Rii, apa kau sibuk?" tanya Nina, "Hmm kalau sekarang tidak terlalu, apa kalian butuh bantuan?" jawab Ariani, "iyaaa kami butuh,,, kamu semenjak pulang dari Bali seminggu ini susah banget nemuin kamu?" sembur Tasya, iya semenjak kejadian di Bali dan pulang dari Bali hubungi Adrian dan Ariani menjadi sangat dekat, setiap hari dan dimana pun Adrian selalu mengantar jemput Ariani, itu membuat Ariani tak mungkin mengajak teman temannya untuk bersamanya. Menanggapi ucapan teman temannya Ariani pun tertawa. "okeee okee, sekarang kalian mau cerita apa aku siap mendengarkan" ucap Ariani.

----------------_-------------

"Tuan wanita yang anda cari,,,," ucap seorang pria berpenampilan rapi ke Adrian ,,dia belum menyelesaikan ucapannya , dan telah di sela oleh Adrian "cukup tidak usah di lanjutkan pencarian nya, tugas mu selasai disini" ucap Adrian, "tapiii tuaann...." pria itu ingin mengatakan sesuatu tapi melihat ekspresi Adrian nyalinya pun menciut, "ini,,,,,, " pria itu menyerahkan sebuah amplop coklat besar. "anda bisa melihat nya sendiri" ucapnya seraya meletakkan amplop itu di meja "kalau begitu saya permisi tuan" ucap pria itu dan meninggalkan ruangan Adrian. Adrian mengambil amplop itu dan berniat untuk melihatnya namun suara ketukan pintu menghentikan niat nya dan menyimpan amplop itu di laci mejanya. "masuk" ucap Adrian , dan yang mengetuk ternyata Sekretaris nya sendiri , melihat siapa yang masuk Adrian pun langsung bertanya "ada apa?" ,

"tuan ada telpon dari nona Claudia, dia mengatakan menelpon anda berkali kali namun tidak ada jawaban sehingga dia menelepon ke telpon kantor dan meminta anda untuk menghubungi nya" jelas sekretaris Adrian, "yaa,,, sekarang kau boleh keluar" ucap Adrian.