Chereads / Hidup Lagi Di Dunia Pararel Yang Penuh Fantasi / Chapter 72 - 71 : Ketua Serikat Pedagang Kota Laksana

Chapter 72 - 71 : Ketua Serikat Pedagang Kota Laksana

Sebelumnya : Keributan terjadi di dalam kota Laksana yang di dalamnya terdapat kerajaan JayaLaksana.

Ratusan atau bahkan mungkin ribuan kecoa raksasa tanpa sayap menyerang kota Laksana.

Ada Tiga anak kecil yang diserang oleh seekor kecoa, tapi di selamatkan oleh Lucy.

Istana kerajaan JayaLaksana di dekati oleh empat ekor kecoa raksasa, tapi berhasil di hadang dan dikalahkan oleh master sunrise. Siapakah orang aneh berkacamata itu?.

Masyarakat Kota Laksana berdesakan atau berebutan untuk berlindung di bawah tanah kota Laksana.

■■■

Ketiga anak kecil yang di selamatkan Lucy berlari mengikuti Lucy dari belakang. Banyak dari kecoa raksasa yang di tebas oleh Lucy. Itu adalah kesalahan saat kecoa itu datang mendekati Lucy dari depan.

"Kalian masih kuat?" Tanya Lucy masih berlari.

Ketiga anak kecil itu tidak menjawab dengan kata-kata, karena napas mereka hampir habis, mereka menjawab hanya dengan anggukan semangat. Aku pikir kalian lelah.

Sambil terus berlari dan membunuh para kecoa, akhirnya Lucy sampai di pintu masuk bawah tanah kota Laksana, tapi itu terlalu ramai atau padat untuk anak kecil seperti mereka.

Lucy berhenti berlari, tapi masih melindungi tiga anak kecil itu. Saat mata Lucy melihat ke segala arah untuk memastikan tidak ada bahaya, Lucy melihat Shely yang sedang menghajar para kecoa raksasa itu dengan brutal.

'Dia memang mengerikan kalau waktunya tiba.' Pikir Lucy sambil melambaikan tangan, lalu berkata dengan lantang, "Shely! Kenapa berdesakan begini?"

Shely yang mendengar itu, langsung membunuh dua kecoa sekaligus dengan pukulannya yang bahkan bisa menghancurkan rahang Manusia, lalu Shely langsung berlari kecil ke arah Lucy, "Orang itu menghalangi jalannya."

"Orang itu? Siapa?"

"Ketua serikat pedagang kota Laksana."

"Disaat begini?"

Shely mrngangguk, lalu berbisik pada Lucy, "Tidak ada yang berani padanya, karena dia yang mengatur perdagangan di kota ini. Jadi..." Lalu Shely mundur beberapa langkah dan berkata dengan semangat. "...Bisa kau urus dia, Lucy?"

Lucy hanya tersenyum, "Aku tidak peduli pada ketua pedagang atau apa, karena nyawa satu orang bisa menyelamatkan ribuan nyawa."

"Itu baru Lucy-ku." Sambil mengangkat jempolnya. "Atau Lucy-nya Haru?"

"Tung- dari mana kau dapatkan kata itu?"

"Dari otak-ku."

"Jangan pernah berkata itu lagi!" Entah kenapa, tapi saat Lucy berkata itu, api hitam berkobar di belakangnya.

Shely yang melihat itu, langsung ketakutan dan mengangguk pelan, "I-Iya. Maaf."

"Jangan dipikirkan! Selagi aku membereskan itu, kau jaga mereka." Lucy menunjuk ketiga anak itu.

Mendengar itu, Shely membuat tanda hormat, "Dimengerti!"

Masyarakat saling berdesakan, dan berkata kasar. Tapi tidak ada yang peduli.

Orang gendut botak itu berdiri sambil menyilangkan tangannya, "Tidak ada yang boleh lewat sebelum dagangan serikat pedagang masuk!"

"Menyingkirlah!" Seorang pria mengatakan itu sambil menerobos pagar Manusia dan hampir memukul orang gendut itu, atau ketua pedagang di kota ini.

Tapi beberapa detik sebelum pukulannya mendarat di wajah ketua pedagang itu, pergelangan tangan pria itu di pegang oleh seseorang yang badannya besar berotot.

"Apa yang kau..." Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya *KREK* pergelangan tangan pria itu patah. "Aaaahhh!!!"

Pria berotot yang seperti bodyguard itu melepaskan cengkramannya dan berkata, "Siapapun yang mendekat, nasibnya akan sama seperti orang ini."

Pria yang pergelangan tangannya patah tadi, hanya meringkuk di tanah sambil memegangi pergelangan tangan kanannya yang patah.

Suasana menjadi sepi. Ada tiga pengawal yang melindungi ketua pedagang yang gendut itu.

Saat suasana menjadi sepi, suara manis tapi tegas terdengar dari tengah lautan Manusia itu, "Barang dagangan, makanan, minuman. Semuanya bisa di dapatkan kembali, tapi nyawa, itu tidak bisa di dapatkan kembali, bahkan dengan sihir tingkat tinggi sekalipun."