Sebelumnya : Pertarungan antara Haru dan Raja kecoa baru akan dimulai.
Lucy, Shely dan Master sunrise pergi meninggalkan arena untuk mengalahkan para kecoa raksasa yang masuk ke kota.
Haru menyerang Raja kecoa itu, tapi gagal, dan malah kepala Haru yang terpotong. Walau beberapa detik setelahnya tumbuh lagi sih.
■■■
Pertarungan Haru Vs Raja kecoa itu masih berlangsung. Tidak ada siapapun di sekitar arena, bahkan hanya untuk melihat, karena itu memang tidak mungkin, bahkan banyak dari para penonton yang kehilangan arah untuk berlari.
Kita biarkan dulu pertarungan antara Haru dan Raja kecoa itu.
Terlihat kota Laksana sedang di landa keributan besar. Hama paling menjengkelkan itu menjadi lebih besar dan menuntut balas dendam, karena saudara mereka di bunuh dengan tidak layak, seperti diinjak atau bahkan di bakar.
Ada tiga anak kecil sedang berlarian tidak karuan, mereka di kejar oleh salah satu kecoa itu. Mereka berlari, belok kanan, kiri, kanan... dan akhirnya hanya menemukan jalan buntu.
Kecoa raksasa itu memergoki mereka, sekilas kecoa raksasa itu seperti tersenyum karena melihat ketiga bocah itu ketakutan setengah mati. Asal kalian tahu saja, anak kecil lah yang sering membunuh kecoa, bukan karena takut atau jijik, tapi karena itu menyenangkan.
Kecoa itu mengasah taringnya dan melompat ke arah anak-anak itu, tapi sebelum itu terjadi, tubuh kecoa belang itu terbelah jadi dua. Darah berwarna putih dan bagian dalam kecoa itu berserakan di sekitar dinding dan tanah.
Ketiga anak kecil menangis gembira saat tahu nyawa mereka terselamatkan, dan mereka berkata dengan serentak seraya menangis, "Makasih, Kakak."
Lucy tersenyum melihat itu, "Ayo.. biar Kakak tunjukan jalan ke bawah tanah kota."
Mereka mengangguk senang, dan dengan begitu, ketiga anak kecil itu mungkin akan selamat sampai ke tempat perlindungan.
Kota sedang dalam krisis yang mengerikan, tapi suasana di sekitar istana kerajaan tidak ribut sama sekali, mereka hanya membiarkan para petualang yang mengurusi rakyat, karena memang itulah tugas utama mereka selain mengambil quest. Lalu apa gunanya para penjaga? Aku yakin mereka hanyalah anjing pemerintah yang malas. Mungkin itu juga yang membuat Jack keluar dari pasukan penjaga.
Di dekat istana kerajaan, atau di tengah kota, ada empat kecoa raksasa mendekat dengan kecepatan 40 knot. Memangnya perahu?.
Sekilas angin melewati ke empat kecoa itu, dan tiba-tiba saja mereka berhenti bergerak, dengan mulut mereka mengeluarkan darah. Itu adalah sihir dasar tingkat tinggi.
Terlihat master serikat sunrise sedang tersenyum setelah membunuh ke empat monster itu.
Seseorang dengan kacamata, baju rapih dan sarung tangan hitam, datang mendekati master sambil bertepuk tangan, "Seperti yang di duga, master Sunrise."
Master melihat orang itu, dan langsung kembali fokus melihat kota, "Pergilah! Aku tidak mau melihat wajahmu!"
"Kau memang jahat! Aku ingin tau sampai kapan serikatmu akan bertahan."
"Selama aku masih hidup." Master berhenti sejenak, lalu melirik orang itu dengan tatapan dingin. "Apa kau yang membuatnya menantang serikat sunrise?"
"Entahlah! Siapa yang tau?"
Master tidak berkata apapun, dia hanya berdiri dengan tenang di depan pintu masuk istana kerajaan.
"Lanjutkan tugas bagusmu, Master Sunrise." Lanjut orang itu, lalu dia berbalik dan berjalan memasuki istana kerajaan.
Di depan pintu masuk menuju bawah tanah kota Laksana, orang-orang saling berdesakan.
Seorang Ibu yang menggendong anaknya, Ibu yang membawa kedua anaknya, Ayah yang membawa selingkuhannya. Ha? Itu beneran?.
Ada empat petualang yang mengiringi langkah para warga, termasuk Shely.
"Santai saja! Masalah keamanan dan keselamatan kalian, biar kami yang jamin." Kata Shely dengan lantang.
Tapi tidak ada satupun orang yang mendengarkan. Tentu saja! Karena disaat kau diambang kematian, maka satu-satunya suara yang kau dengar hanyalah suara logika tentang bagaimana caranya hidup, bahkan jika itu harus mengorbankan orang lain.