Sebelumnya : Shely menang melawan gadis bertelinga hewan itu.
Pertarungan selanjutnya adalah sang petualang yang kesepian, Lucy.
Lucy : Sejak kapan aku merasa kesepian?.
Haru : Sejak Jack mati? Oops... itu sih bukan kesepian, tapi kehilangan. Shi shi shi.
■■■
Gong pun berbunyi.
Tidak ada satupun diantara mereka yang terlihat akan melakukan serangan. Mereka seperti sedang bertarung di alam bawah sadar mereka. Yah... walaupun yang begituan itu tidak mungkin sih.
Lucy dengan santainya mengeluarkan kartunya, setelah tadi waktu sempat seperti berhenti. Lalu Lucy mengambil pedang dengan rantainya. Entah sejak kapan aku menyukai pedang itu.
"HAJAR DIA, LUCY!" Teriakku.
Dan setelah aku meneriakan itu, seluruh Manusia yang mengisi koloseum ini bersorak menyemangati kedua orang yang siap bertarung itu.
Aku tertawa kecil setelah mengatakan itu, dan entah kenapa Shely memukul kepalaku.
Aku melihatnya dengan wajah malas, "Ada apa denganmu?"
"Kenapa sekarang kau mendukung Lucy? Bukannya tadi kau ingin aku kalah ya?"
"Mau bagaimana lagi, gadis manis bertelinga hewan adalah keadilan."
Shely menghembuskan napasnya dengan malas, "Keadilan apanya?"
Saat Lucy sudah bersiap dengan pedangnya, dia berkata, "Kenapa kau tidak menyiapkan apapun?"
Orang misterius itu hanya menggeleng, lalu kedua tangannya dia angkat dan perlahan membuka tudungnya itu. Terlihat kulit wajah yang putih dan juga rambut berwarna putih, dan satu hal yang membuatku terkejut, adalah penutup mata berwarna putih itu. Tidak! Lebih mirip perban dari pada penutup mata.
Aku tahu gadis itu.
"Gadis itu..." Gumamku.
"Kenapa dengan gadis itu?" Tanya Shely dengan heran.
"Kau... masih ingat dengan gadis buta yang aku bicarakan waktu itu?"
"Iya, aku masih ingat. Kenapa?"
"Gadis buta yang aku bicarakan waktu itu, sekarang sedang berdiri di depan Lucy."
Shely langsung mengalihkan pandangannya ke arah gadis buta itu, "Jadi dia itu petualang juga?"
"Mungkin, tapi... kenapa gadis buta bisa jadi..."
"Mungkin saja itu bukan buta."
Aku langsung menoleh ke arah Shely saat dia mengatakan itu, "Maksudnya?"
"Aku pernah mendengar tentang item yang bisa menahan kekuatan sihir super besar."
"Maksudnya.. semacam segel?"
"Iya. Aku harap Lucy tidak apa-apa."
"Apanya? Aku malah mengkhawatirkan gadis buta itu."
"Haha... kau benar."
Aku tidak bisa menentukan pilihanku. Mana yang harus aku dukung, tapi sekarang, bukan itu yang harus aku pikirkan. Karena apa yang sedang terjadi di depanku, adalah keanehan. Gadis kecil manis yang buta dibiarkan bertarung dalam sebuah turnamen bergengsi seperti ini, adalah hal bodoh. Tapi apa benar gadis kecil itu memang seperti yang aku pikirkan, atau malah... dia lebih baik dari yang aku pikirkan?.
Jujur saja, aku juga khawatir pada Lucy.
"Lucy, jangan kalah." Gumamku.
"Katanya kau tidak khawatir?" Shely mengatakan itu dengan sedikit nada menghina.
Aku menoleh ke Shely saat dia mengatakan itu, "Kau ini..." Aku tidak bisa mengatakan apa yang ingin aku katakan. Bukan berarti mulutku terkunci, tapi aku baru saja, atau aku sedang melihat sebuah wujud kengerian dari dunia ini.
"Shely. Apa rumahmu bersih?" Tanyaku.
Shely tampak terkejut dan marah saat aku mengatakan itu, "Apa maksudmu mengatakan itu?!"
"Yah... kecoa itu, suka tempat yang kotor kan?"
"Jangan bertele-tele! Katakan saja!"
Sial! Dia marah.
Akhirnya aku mengikuti apa yang ada di pikiranku dan menggerakan jariku untuk menunjuk ke bahu kiri Shely, "Ada kecoa di situ."
Shely tampak terkejut dan melihat bahu kirinya denga perlahan, "Kenapa?"
"Mana aku tau."
Aku melihat tubuhnya merinding, dan entah apa yang terjadi, dia langsung menjerit "Kyaa~" Dan melemparkan kecoa besar itu kearahku.
"Whoa!" Aku langsung melompat ke kiri untuk menghindari itu. "Apa yang kau lakukan?"
"Maaf! Kenapa kecoa sebesar itu bisa ada di situ?"
"Mana ku tau! Mungkin kau memang jorok."
Tatapan mata Shely langsung menggelap saat aku mengatakan itu, dan dia langsung menatapku dengan tatapan mengerikan itu, "Aku akan menghancurkan seluruh tulangmu kalau kau mengatakan aku jorok, lagi!"
"Ma-Maaf. Aku tidak akan mengatakan apapun lagi."
"Bagu..." Tiba-tiba Shely berhenti bergerak dan dia seperti terkejut melihat sesuatu di belakangku. Aku harap tidak ada sesuatu yang mengerikan di belakangku.