Chereads / Hidup Lagi Di Dunia Pararel Yang Penuh Fantasi / Chapter 65 - 64 : Shely Vs Gadis Bertelinga Hewan

Chapter 65 - 64 : Shely Vs Gadis Bertelinga Hewan

Sebelumnya : pertarungan antara Haru dan penyihir tingkat tinggi sedang dalam puncaknya.

Haru hampir dikalahkan. Dia dikira mati karena ledakan itu.

Haru bangkit kembali dan menyerang penyihir tingkat tinggi itu dengan pedangnya. Menusuknya.

Tepat sesaat sebelum Haru siap membunuhnya, waktu habis. Hasilnya seri.

Pertarungan berikutnya, adalah Shely.

■■■

Saat Shely turun ke arena pertarungan, entah kenapa suara penonton jadi lebih meriah dari biasanya.

Wajah Shely seperti tidak peduli dengan itu, dia hanya menatap lurus pada lawannya yang sekarang sedang berdiri dua meter di depan Shely.

Lawan Shely terlihat lebih pendek darinya. Dia memakai sebuah jubah berwarna hitam yang menutupi kepalanya. Ada sesuatu yang menonjol di pinggiran kepalanya. Aku rasa dia berusaha terlihat manis dengan meniru gadis bertelinga hewan. Memangnya dia itu perempuan atau laki-laki sih? Peniru lebih baik mati saja!.

"Ada apa?" Tanyaku.

"Shely itu idola! Kau tidak tau?" Jawab sekaligus tanya Lucy.

Aku mengangkat bahuku dan membalasnya, "Idol ya? Yah... idola... terserah lah!"

"Kau ini kenapa sih?"

"Aku tidak yakin, aku berpikir kalau kau lebih cantik dari Shely." Ah.. sial! Aku mengatakan hal yang tidak seharusnya aku katakan. Aku mau mati saja.

Aku melirik sedikit kearah Lucy, dan Lucy hanya memandang lurus ke arena itu. Aku bisa melihat wajahnya memerah. Aku juga sama.

"PERTARUNGAN DIMULAI!" Dan gong pun berbunyi.

Shely langsung mengeluarkan kartu IDnya dan mengambil sarung tangan dari besinya. Itu terlihat seperti sarung tangan paling mengerikan, dengan gerigi di bagian atasnya. Sarung tangan besi itulah yang mematahkan rahangku dengan mudah.

Si peniru itu melompat kebelakang dan tersenyum. Saat dia mendarat, jubah yang menutupi kepalanya tersingkap kebelakang. Dia... benar-benar gadis bertelinga hewan?.

Manis, imut, cantik. Aku rasa segala hal baik ada padanya.

Aku memukul tembok pembatas dan berteriak, "Jangan lukai gadis itu, Shely!"

Shely memutar kepalanya melihatku dengan aneh, "Terus bagaimana caraku mengalahkannya?"

"Kau mengalah saja! Gadis bertelinga hewan adalah lambang kebaikan."

Lucy memukul belakang kepalaku dan berkata, "Kau ini bodoh ya?" Lalu Lucy berteriak ke arah Shely, "Jangan pedulikan orang bodoh ini! Kalahkan dia, Shely!"

"Oke!" Shely tersenyum dan langsung menatap balik lawannya.

Sial! Aku tidak tega.

"Aku rasa..." Gadis manis itu berkata dengan manis "...temanmu yang disana sedikit menyukaiku."

Iya! Itu memang benar.

Oh.. iya.. aku rasa aku belum pernah mengatakan ini, tapi aku bisa membaca bibir seseorang. Keahlian itu aku dapatkan saat aku masih menjadi seorang penyendiri di sekolahku. Aku melatihnya agar aku tahu apa yang orang-orang sekitarku katakan. Dan pada akhirnya, aku merasa sakit hati. Aku rasa aku tidak perlu menceritakan bagian mana aku bisa tersakiti.

"Berisik!" Shely berteriak dan langsung melangkah maju dengan cepat, lalu tangan kanannya langsung saja mengarah pada pipi kanan gadis manis itu.

Gadis manis itu menyadarinya dan menghindarinya dengan cara mundur satu langkah.

Shely tidak berhenti menyerang, bahkan setelah serangannya bisa dihindari. Shely terus menyerang. Kanan dan kiri secara bergantian.

Sedangkan gadis manis itu, dia juga terus menghindar dan terus melakukannya.

Beberapa pukulan sudah berlalu. Gadis manis itu melompat kebelakang dengan salto, lalu membuka sarung tangannya, dan cakar berwarna merah terang terlihat dengan jelas di kuku-kukunya yang panjang. Bukan kuku! Tapi cakar.

Gadis hewan itu mendarat di tanah, dan seketika, dia berada di depan Shely. Dia hanya meninggalkan debu di belakangnya. Gadis hewan itu tersenyum sombong, "Kena kau!" Dan tangan kanannya langsung menyerang perut Shely.

*JLEB* "akh." Cakar panjang dan tajamnya itu menembus perut bagian atas Shely. Darah menetes, tapi itu bukanlah luka yang fatal.

Panjang kukunya hanya beberapa centi.

Shely menggertakan giginya dan membalas dengan memegang tangan kanan gadis hewan itu yang masih dalam posisi menyerang. Lalu dengan tangan kanan Shely yang bebas, dia memukul pipi kiri gadis hewan itu.

"Ahh!" Gadis hewan itu terpental cukup jauh dan berguling di bawah debu arena.

"JANGAN MENYAKITINYA!!!" Teriakku.

"DIAMLAH, BODOH!!!" Lucy dan Shely mengatakan itu dengan serentak.