Sebelumnya : Haru dan peserta lainnya memasuki arena pertandingan.
Setiap serikat memiliki pendukung di bangku penonton VVIP.
***
"Pertandingan penentuan gelar serikat, akan segera dimulai." Sebuah suara seorang pria terdengar lagi. Aku bahkan tidak tahu siapa yang berbicara.
"Serikat sampah." Master serikat itu berkata dengan arogan. "Tidak pantas bertarung."
Nilo maju satu langkah di depan kami setelah mendengar itu, "Sampah, sampah terus! Berisik tau. Dasar tahi!"
Memangnya itu bisa di sebut sebagai ejekan ya?.
Suara orang dalam arena terdengar lagi, "Untuk pertandingan pertama, adalah pertarungan satu lawan satu. Silakan pilih perwakilan kalian."
"Aku yang maju." Nilo langsung mencalonkan dirinya. Dia memang bersemangat.
Seseorang disana yang maju adalah seseorang dengan pakaian hitam ketat dengan celana berwarna seperti pasir. Tidak pantas sekali. Wajahnya terlihat sangat tirus, dan badannya juga kurus. Dia terlihat kurang sehat. Lihat! Bahkan matanya sudah terlihat seperti mata panda.
"Peserta yang tidak bertarung, harap menempati tempat yang sudah di sediakan... oh....kalian cukup berdiri di tempat kalian berada."
Ha?.
Beberapa detik setelah orang tidak terlihat itu mengatakan hal tadi, tanah yang jadi pijakan kami bergetar, dan muncul tanah baru, kami terangkat sampai setinggi 10 meter. Ada garis pembatas di pinggiran tempat ini.
"Ini keren." Kataku.
Lucy dan Shely tiba-tiba melihatku dengan tatapan heran. Aku tahu, karena hal begini sih sudah biasa bagi mereka.
Nilo dan si kurus itu saling berhadapan, mereka berjarak sekitar dua meter. Mereka hanya saling menatap satu sama lain. Mereka seperti saling mencintai, maksudku saling membenci.
Suaranya terdengar lagi, "Peraturannya mudah. Kalian akan bertarung selama tiga puluh menit. Kalian bebas menggunakan sihir apapun selama tiga puluh menit. Jika pertandingan belum berakhir dalam tiga puluh menit, maka pertandingan di nyatakan seri. Tidak ada poin, hanya ada menang... dan kalah."
Peraturan yang sangat mudah di mengerti, aku suka.
"Peraturannya tidak berubah ya?" Tanya Lucy pada Shely.
"Iya. Aku harap tidak ada peraturan tambahan."
"Haha... memangnya ada ya?"
"Mungkin... haha..."
Ada apa dengan tawa canggung kalian? Itu mengerikan!.
Setelah itu, suara gong di pukul terdengar dengan keras. Dan dimulailah pertarungannya.
Dimulai dengan Nilo yang menarik kapaknya dan menyerang si kurus dari atas. Tapi si kurus bisa menghindarinya dengan melompat mundur. Efek serangan Nilo berefek pada tanah pijakan si kurus. Mengerikan! Kenapa bisa sampai berlubang begitu?.
Si kurus hanya tersenyum, lalu dia mengangkat tangannya sampai batas dadanya, lalu sebuah lingkaran sihir hitam terbentuk, dan beribu-ribu ular hitam keluar dari lingkaran sihir itu, siap untuk menyerang Nilo. Penonton bersorak saat melihat itu.
Aku, Lucy, dan Shely hanya terdiam melihat itu, bahkan anggota serikat sunrise pun hanya terdiam. Aku rasa itu sihir tingkat tinggi.
"Mudah!" Tegas Nilo. Lalu dia melapisi kapaknya dengan angin super besar, dan mengibaskan kapak itu tepat ke arah ular-ular itu seperti sebuah kipas raksasa yang di kibaskan.
Angin kencang dan tajam itu memotong dan menerbangkan ular-ular itu ke belakang si kurus. Tunggu! Kalau begitu penonton bisa terkena dampaknya.
Ha? Tidak! Penonton tidak terkena dampaknya karena ada semacam tembok sihir tidak terlihat disana.
Ular-ular itu menabrak dinding tidak kasat mata itu dan mati.
Si kurus menutupi wajahnya karena serangan itu.
Dapat sebuah kesempatan, Nilo langsung melompat ke arah Si kurus menggunakan elemen angin, dan menebaskan kapaknya secara horizontal.
Tidak bisa menghindari serangan kapak Nilo, tubuh Si kurus terpotong jadi dua di ukur dari perutnya.
Menakutkan!.