Seribu usia raja
Setimang anak kakanda
Mungkinkah cinta bermakna ganda
Tatkala buah hati ada di pelukan raga
'David,.....' Diana memandang suaminya yang sedang duduk membaca berita di komputer portabelnya.
'Yes, my dear Diana …' David menjawab tanpa memalingkan wajahnya kepada Diana yang sedang memandanginya.
'I want a baby …' Diana memeluk David dari belakang dan melingkarkan tangannya di leher suaminya itu.
'Okay, let's do it.' David tersenyum sambil membalikkan badannya dan mencium Diana.
Bukannya membalas ciuman suaminya Diana menarik badannya ke belakang lalu duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut.
'David, saya serius.' Diana dengan cemberut memandang suaminya.
'Saya juga serius my dear…' David tersenyum-senyum sambil memandang istrinya yang makin manis saat cemberut.
'David, kita sudah menikah lebih dari 20 tahun tapi tidak satupun anak yang bisa kita timang hingga saat ini, tidakkah ada sesuatu yang aneh pada diri kita ?' tanya Diana sangat serius.
'Diana, bukankah kita sudah ke dokter dan dokter mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja dan normal adanya.' David menenangkan hati istrinya.
'David, di rumah sakit sebelah itu sedang promo untuk melakukan bayi tabung. Saya sangat ingin menimang anak dari kamu. Bagaimana kalau kita mencobanya sekali-sekali. Biayanya kurang dari 50 juta David.' Diana mencoba merayu suaminya tersebut.
'Diana, Abraham saja bisa punya anak sewaktu Sarah usianya sudah lanjut.' David dengan muka pura-pura serius menatap Diana, istrinya.
'Masalahnya David, sayang. Saya bukan Sarah dan kamu bukan Abraham.' Diana mengernyitkan dahinya sambil tertawa simpul.
'David, itu kan bukan proses yang melanggar norma kenapa kamu tidak mau sih. Kan itu hanya pembuahan di luar tubuh tetap saja sel saya dan sel kamu yang bersatu. Bahkan kalau pun bukan sel saya dan sel kamu yang bertemu, menurut kamu itu perzinahan begitu ? Kan kalau pun bukan sel saya dan sel kamu, mereka tidak melakukan persetubuhan jadi seharusnya bukan perzinahan kan ya ?' Diana mulai mengeluarkan teori-teori anehnya.
'Diana, bukankah semua itu sudah diatur oleh Sang Pencipta. Kalau kita belum diberikan keturunan dari cara yang normal ya sebaiknya kita tunggu saja.' David memandang Diana sambil mendenguskan nafas panjangnya.
'Tapi David, menurut kamu bayi tabung itu bagaimana? Bukankah kita berhak untuk berusaha dan kalau memang Tuhan tidak berkehendak, bayi tabung juga tidak akan berhasil bukan David. Ayolah David, aku sangat ingin mengandung anak darimu.' Diana mulai mengeluarkan jurusnya untuk merayu David suaminya.
'Tidak, Diana. Jangan aneh-aneh ah.' David mencemberutkan mukanya supaya Diana berhenti merayunya.
'Ayolah David,' Diana memeluk David dari belakang sambil menggelitik nya dengan penuh mesra.
'Kamu, hayuklah kalau begitu.' David tersenyum sambil memutar badannya dan menggendong Diana.
'Kamu ….' Diana hanya tertawa dan membiarkan tubuhnya dibawa oleh suaminya.