Chapter 49 - Kesepian

Sepi diujung senja. Itulah rasaku dalam hidup yang tidak menentu. Arahku adalah arah pulang, namun aku belum siap jika aku harus meninggalkan dunia ini. Aku masih ingin menemukan cinta sejati ku. Aku ingin mendapatkan suami yang lebih baik lagi dari suamiku yang pertama. Suami yang romantis dan penuh cinta serta bisa memberikan aku keturunan (anak). Betapa aku berharap bahwa masih ada jalan yang panjang dalam hidup ku ini. Andai saja aku bisa mewujudkan semua impianku di periode ini. Aku ingin merasakan kebahagiaan sebagai seorang ibu yang sangat mencintai anak-anaknya dan kehidupan nya. Aku ingin menjadi manusia yang bermanfaat. Aku ingin punya tempat anak-anak yatim bisa merasakan pendidikan yang layak dan bisa mendapatkan gelar Sarjana nya. Aku ingin menjadi orang tua asuh dari anak-anak yatim tersebut. Maka dalam kesepian yang aku rasakan, aku bersilaturahmi ke salah satu Yayasan anak yatim yang ada di Bogor. Anak yatim nya terdiri dari 60 orang di area wilayah seluas 3 hektare. Mereka diberikan pendidikan yang layak dan mereka menjalani kehidupan tanpa pernah mengeluh dalam hidup nya. Aku ingin memberikan mereka motivasi namun ternyata justru aku yang banyak belajar dari kesederhanaan hidup yang mereka jalani. Andai aku punya rezeki yang melimpah maka aku ingin semakin banyak menjadi berkah untuk hidup mereka yaitu dengan menjadi donatur tetap. Fase ini dalam hidup ku adalah fase dimana aku harus bertumbuh menjadi manusia yang unggul bukan hanya untuk diri sendiri dan keluarga kecil ku namun aku ingin sekali menjadi berkah untuk 1000 anak anak yatim di negeri ini. Aku menata ulang hidup ku dan membangun visi yang baru dalam hidup ku.