Chereads / Benua Pertarungan 4: Akhir Benua Pertarungan / Chapter 66 - Bab 66 Pertarungan Pertama

Chapter 66 - Bab 66 Pertarungan Pertama

Sepuluh ribu tahun yang lalu, atau dalam era lampau. Pelajaran penting yang harus dipelajari semua Ahli Jiwa berkaitan dengan Binatang Jiwa. Karena dalam periode tersebut, hanya dengan memahami Binatang Jiwa dengan baik, dapat menemukan Cincin Jiwa terbaik.

Namun setelah masa berlampau selama sepuluh ribu tahun, perkembangan sistem Ahli Jiwa, serta jalannya keharmonisan antara Binatang Jiwa dan Manusia, telah melahirkan banyak pengetahuan mengenai Binatang Jiwa, sehingga bermunculan para peneliti khusus pengetahuan tentang Binatang Jiwa. Misalnya, Lan Xiao.

Ketika Lan Xuanyu masih balita, Lan Xiao sering membawanya untuk melihat-lihat foto album Binatang Jiwa lalu menceritakan latar belakang dan seputar pengetahuan soal Binatang Jiwa. Apalagi di antara teman sebayanya, dia yang paling mengerti soal Binatang Jiwa. Bagaimanapun juga ayahnya adalah orang yang menekuni bidang Binatang Jiwa Kuno.

Karena itu, ketika bersembunyi di balik batu dan mendengar pemilik dari suara itu, dia sontak terkejut.

Ternyata itu adalah Binatang Jiwa yang besar. Tingginya sekitar satu meter serta panjang tubuhnya sekitar lima meter. Tubuhnya gemuk, kepalanya besar, dan ekornya sangat kecil. Sepasang mata tergantung di kedua sisi kepalanya, menggeleng-gelengkan kepalanya, perlahan dia menuju ke sisi sungai.

Kuda Catur!

Binatang Jiwa dengan tubuh yang besar dan kekuatan yang dahsyat. Tapi dia juga adalah Binatang Jiwa yang tidak mudah emosi. Meski beberapa Binatang Jiwa lainnya bermain-main dengannya, dia tidak langsung emosi. Dan dia juga adalah Binatang Jiwa tipe herbivora. Sangat senang di air, karena dia lebih cepat berenang ketimbang berjalan di tanah. Hobinya adalah tidur.

Karena Ukurannya yang besar dan kekuatannya yang dahsyat, Lapisan Kulit Paling Luar-nya tentu saja keras, jadi praktisnya dia tidak punya musuh. Di antara para Binatang Jiwa, tipikalnya sangat baik hati. Meski para Binatang Jiwa kuat lainnya disitu, jarang ada yang terlihat mencari masalah dengannya. Ada banyak parasit pada Kuda Catur, yang tidak seperti karnivora. Dia membiarkan mereka makan dari tubuhnya.

Kuda Catur ini sangat gemuk, dan menurut apa yang diamati Lan Xuanyu, kira-kira dia belum mencapai kultivasi seribu tahun, lebih kurang sekitar delapan ratus tahun.

Ini Juga adalah kali pertama baginya untuk melihat Binatang Jiwa, meski hanya dalam dunia virtual sudah cukup membuatnya tertarik.

Kuda Catur yang gemuk ini berjalan ke sungai. Awalnya, dia sedikit minum air. Kemudian perlahan dia memasuki air, membenamkan tubuhnya ke dalam air.

Dia gemuk, jadi ketika tenggelam di air, sungai seperti terbelah dua. Namun dia senang menikmati pemandangan tersebut dan basah oleh air sungai, dengkuran demi dengkurang terdengar dari mulutnya.

Lan Xuanyu tersenyum dari balik batu besar ketika melihat Kuda Catur, si Binatang Jiwa itu. Dari apa yang dikatakan ayahnya, traveling paling berkelas adalah pergi ke Planet Binatang Jiwa dan melihat Binatang Jiwa, namun itu menguras tabungan mereka dengan beberapa koin federasi. Ketika orang beranjak dewasa, menghasilkan uang, mereka akan pergi ke Planet Binatang Jiwa untuk melihat-lihat, tentu saja sangat menarik.

Ada yang bilang nama planet itu Planet Kaisar Naga, ada juga yang bilang Planet Raja Naga, tak bisa dibayangkan, benarkah memang ada Naga Raksasa disana?

Memikirkan hal ini, Lan Xuanyu agak tertarik dengan imajinasinya itu.

Pada saat ini, tiba-tiba, entah mengapa tidak terasa kehangatan dalam tubuhnya, langsung membuat tubuhnya merinding oleh hawa jahat dari belakang.

Bahkan para observan (guru) yang menjaga para siswa dari layar mengerutkan alis mereka. Berdiri disitu seorang pria bertubuh kecil yang juga adalah sumber ketegangan itu dan penyebab Kuda Catur kehilangan tawa gembiranya!

Namun pada saat itu, selain ketegangan yang dihasilkan oleh pria itu, Lan Xuanyu bertindak memberi tontonan yang tak kalah menegangkan pula.

Tubuhnya mendarat condong ketanah. Tangan kanannya menopang bumi, tatapannya sangat ganas seperti kehilangan kontrol atas tubuhnya, kaki kanannya melengkung di tanah, memperlihatkan tenaga yang sedang di kumpul. Seluruh tubuhnya benar-benar memiliki tatapan yang tajam. Dia melompat.

Sebuah bayangan hitam menerkam pada lokasi dimana Xuanyu berada sebelum ia melompat, meninggalkan bekas sepuluh terjangan di tanah.

Lan Xuanyu berguling kedepan sebelum melakukan lompatan, kemudia berdiri menatapnya.

Apa yang baru saja ia lakukan adalah reaksi bawah sadarnya, sama seperti ketika bersama Nana, latihan kejar-kejaran dan kelincahan kaki kini membuahkan hasilnya.

Nana mengatakan padanya kelincahan kakinya masih kurang. Terus melatih kelincahan kaki, akan membuatnya lebih tangguh dan meningkatkan Kemampuan Jiwa-nya.

Selama hari-hari pelatihannya dengan Nana, Lan Xuanyu tidak pernah absen seharipun. Kini dia merasakan hasil pelatihannya setelah berhari-hari dia mempraktikannya. Dan lagi, dia sangat ingin segera mencapat peringkat kedua puluh untuk mengejar gurunya, Nana.

Nana memberikan nomor Komunikator Pemandu Jiwa, kemudian di simpan oleh Nan Cheng, karena nanti diperlukan supaya bisa saling berhubungan selama berada di Tiandou.

Nan Cheng berjanjji padanya jika Pemandu Jiwa-nya telah melampaui peringkat ke dua puluh, dia bisa langsung datang ke Planet Tiandou untuk bertemu Nana.

Usai dijanjikan seperti ini, bagaimana bisa dia tidak bekerja keras?! Dia sangat menantikan pertemuannya dengan guru Nana nantinya.

Maka dari itu, peningkatannya kini makin mutakhir saja. Tentu saja, mampu melakukan seperti ini ada hubungannya dengan perasaan panas yang ada di dalam tubuhnya. Samar-samar dia merasa ada hubungannya dengan Rumput Perak Biru Jejak Emas, yang hebat dalam melindungi dirinya sendiri.

Saat ini jelas dia melihat, serangan tiba-tiba dari belakang yang bahkan tidak membuat suara, itu adalah serigala.

Sekarang seluruh tubuhnya samar-samar berwarna hijau gelap, namun ada semacam sinar terdistorsi di sekujur tubuhnya, membuatnya tampak seperti ilusi.

Panjanganya sekitar dua meter, dan tubuhnya kecil, tidak sebesar pemikirannya. Namun sepasang mata hijau menatapnya dengan penuh hasrat. Ekor terlipat dibelakangnya, dengan gerakan diam-diam, perlahan mendekati Lan Xuanyu.

Ini adalah...

Lan Xuanyu tiba-tiba ingat seekor Binatang Jiwa.

Serigala Neraka!

Pada saat ini, meski dalam hatinya takut, ada semacam rasa puas, puas karena telah mendapat pengetahuan tentang Binatang Jiwa dari ayahnya, situasi ketika menghadapi Serigala Neraka, tiba-tiba muncul di benaknya.

Serigala Neraka, atau apapun itu! Serigala Neraka selalu berkelompok!

Dia berpaling dan melihat-lihat.

Benar saja, tak jauh di sampingnya, di tepi hutan, dua Serigala Neraka muncul, bahkan langkah mereka tak terdengar olehnya.

Serigala Neraka itu sendiri bukan Binatang Arwah yang keberadaannya kuat, kecepatan mereka mencengangkan, dan memiliki kemampuan bawaan yaitu Cahaya Neraka. Cahaya Neraka mempercepat gerakan mereka, dan mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh serangan fisik. Di antara Binatang Jiwa dia lumayan menakutkan.

Namun lumayan itu artinya relatif. Bagi Lan Xuanyu yang meski usianya baru tujuh tahun, dengan kekuatannya yang mungkin tidak masuk akal!

Apa yang harus dilakukan? Yang pertama muncul dalam benak Lan Xuanyu adalah pertanyaat itu. Menatap Serigala Neraka, dan lagi mereka mampu menghasilkan Cahaya Neraka, dan setidaknya ketiga Serigala Neraka telah berkultivasi selama ratusan tahun. Ini bukan tandingan sepuluh anak dengan peringkat empat energi jiwa. Setidaknya harus Ahli Jiwa peringkat tiga puluh ke atas yang mempu menghadapi mereka.

Lari? Mana bisa dengan kaki yang pendek ini, bagaimana bisa mendahului mereka dengan kecepatan seperti itu?

Jika ada guru Nana mungkinkah ia telah melompat mengatakan situasi ini di depan wajahnya? Lan Xuanyu mencoba mengingat ekspresi guru Nana sekuat tenaga.

Jangan Panik, benar, guru Nana pasti menyuruh untuk tidak panik ketika berhadapan dengna situasi seperti ini. Lalu apa yang harus ku lakukan?