Otak Lan Xuanyu mulai berevolusi dengan keras.
Tidak peduli pada era manapun, Ahli Jiwa selalu berhadapan dengan Binatang Jiwa, karena itu poin yang paling penting ialah mengerti betul seputar Binatang Jiwa itu, dengan begitu baru akan mempu melancarkan siasat untuk strategi perlawanan terhadap mereka, dan mengalahkan Binatang Jiwa.
Apa yang muncul dipikiran Lan Xuanyu adalah informasi seputar Serigala Neraka itu.
Sebagai tambahan informasinya, sepertinya ayah pernah berkata padanya kalau Serigala Neraka itu tampaknya mencurigakan, pada umumnya tidak suka menyerang langsung dari depan, tapi malah mencari waktu lengah dari musuh. Mirip dengan serangan tiba-tiba. Dengan kata lain, bukankah mereka sebenarnya juga takut?
Memikirkan hal itu, Lan Xuanyu mengeraskan tekadnya, tangan kirinya terangkat, dan Rumput Perak Biru Jejak Perak menggulung keluar menutupi tangannya. Sebuah Polo Air muncul di atas tinjunya dan terangkat sampai di atas kepalanya.
Tentu saja, ketika polo air itu muncul, tiga Serigala Neraka yang perlahan mendekat itu kini menghentikan langkahnya. Mata hijau itu menatap Lan Xuanyu dengan hati-hati, kemudian lari sempoyongan dari sisinya.
Serigala adalah Binatang Jiwa yang sangat sabar, gan mereka hebat dalam mencari kesempatan. Mereka bahkan bisa terus-terusan di usir oleh mangsa mereka sampai mangsa mereka kelelahan.
Ayahnya mengajarkan itu padanya, tapi setidaknya, setelah melihat polo air sudah membuat Serigala Neraka berhenti sejenak, Lan Xuanyu lega.
Setelah berpikir sejenak, polo air di tangannya mulai berubah bentuk, perlahan terkondensi menjadi keping, sedikit mengeluarkan hawa dingin.
Gerak-gerik para Serigala Neraka tiba-tiba menjadi lambat, menatapnya dengan penuh dendam.
Lan Xuanyu menaruh kepingan itu di tangan kanannya, kemudian tangan kirinya mengondensikan lagi kepingan selanjutnya.
Elemen air berlimpah di sekitar sungani itu, kontrolnya masih begitu mudah.
Kemudian perlahan dia mulai melangkah kedepan.
Tiga Serigala Neraka mengikutinya langkah demi langkah, tetap menjaga jarak konstan dengannya.
Lan Xuanyu melihat sekelilingnya, tiba tiba, dia berlari sempoyongan sejauh tiga langkah dalam arah tertentu.
Tiga Serigala Neraka terkejut. Awalnya, mereka melompat mundur sehingga membuka jarak lumayan jauh terhadap Lan Xuanyu.
Pada saat ini, Lan Xuanyu tiba-tiba berlari seperti dikejar setan, mencari rute pelarian.
Lari? Lari adalah cara termudah menunjukan kelemahan! Tiga Serigala Neraka langsung mengejar.
Sesuai dugaan Lan Xuanyu, ketika berlari, bagaimana mungkin dia bisa dibandingkan dengan Serigala Neraka yang kecepatannya tidak perlu di pertanyakan lagi.
Tak lama kemudian mangsa tiga Serigala Neraka ini sudah di jangkauan.
Namun pada saat ini, langkah kaki Lan Xuanyu berubah lagi. Awalnya ia melompat kiri dan kanan, kemudian tubuhnya berputar. Dengan tangannya yang direntangkan, dia berputar-putar, dan mengubah arah.
Tiba-tiba mengubah arah pada lari yang kencang, ini bukanlah tugas yang mudah! Dan lagi, perubahan kecepatannya mencengangkan, membuat pusing jika dilihat. Tiga Serigala Neraka ini termakan konfrontasinya. Mereka sudah bersiap untuk bertarung, lalu berhenti sejenak, dan mengubah arah pelarian mereka. Kini cara mengejar Lan Xuanyu seperti itu.
Bahkan tidak secepat mereka dalam hal lari, tapi tak di sangka Lan Xuanyu mampu melampau mereka dalam kejar-kejaran.
Pada saat ini, tangan kanan Lan Xuanyu dan Rumput Perak Biru Jejak Emas bersatu, kini lanju langkah kakinya mengalami peningkatan, tidak hanya itu, lengan kanan terangkat, dan sekuat tenaga melempar kepingan es di tangan kanannya.
Bukannya dilempar ke arah ketiga Serigala Neraka, dia malah melemparnya kesamping depan.
Dari arah itu, ada Kuda Catur yang telah ia lihat sebelumnya di sungai!
"Bang!" Keping es dilempar di tubuh bagian atas dari Kuda Catur, dan ledakan keras dengan dampak luka es menyerbu tubuhnya, yaitu disekitar matanya.
Bagi Binatang Jiwa, mata adalah bagian yang lunak. Apalagi yang menghantamnya adalah kepingan es.
Kuda Catur berteriak kesakitan, semerta berdiri dia mengeluarkan raungan ke surga.
Pada saat ini, Lan Xuanyu telah menerjang ke tepi sungai, tiba-tiba dia melompat, tepat di belakang Kuda Catur, kemudia dia melompat melewati sungai. Sekali lagi keping es dilemparkan lagi.
Kepingan es pecah terbagi tiga begitu melayang, ke arah Tiga Serigala Neraka.
Tiga Serigala Neraka melihat di sungai, namun mereka terkejut ada Kuda Catur. Kuda Catur ini sangat ramah, dia juga adalah Binatang Jiwa milenial. Kekuatan dan Pertahanannya bukan sesuatu yang bisa di bandingkan dengan Serigala Neraka.
Pada saat ini, tiga kepingan es telah jatuh di dekat mereka. Tiga Serigala Neraka tidak merasakan adanya bahaya dari tiga kepingan es itu.
Namun, pemandangan aneh muncul. Ketiga kepingan es berada sekitar dua meter jaraknya dari mereka, tiba-tiba tertembak ke arah Kuda Catur. Bahkan kepingan es itu melengkung di udara.
Ketika Kuda Catur sedang mandi, dia bersenang-sengan dengan mata tertutup, menyinggung daerah sekitar matanya yang rentan dapat membuat Binatang Jiwa milenial ini marah. Begitu dia berteriak kesakitan, Lan Xuanyu telah melompat dari punggungnya, dari ukuran dan pertahanannya, tidak terasa apa-apa.
Kejelasan siapa pelakunya yaitu para Serigala Neraka semakin jelas. Sedang ia meraung, tiga keping es itu berputar lalu tertembak lagi ke arahnya.
Sudah pasti mereka!
"Hou...." Kuda Catur marah, kemudian tiga keping es pecah dan hilang bagai debu di udara, kemudian tubuh raksasanya bangkit dari sungai, dan si mulut raksasa itu menerjang ke arah tiga Serigala Neraka itu.
"Jika bisa bicara
"Ao Ao Ao!" Tangisan Nyaring terdengar dari ketiga Serigala Neraka sampai-sampai udara sekitar tanah bergetar, tangisan ketakutan, berpaling dengan ekor di tengah kemudian lari.
Jika bisa bicara, mereka sudah pasti memaki-maki saat ini!
Meski Kuda Catur ini bertubuh besar dan geraknya lambat, mereka masih bisa mengusir para Binatang Jiwa karnivora pada umumnya. Apalagi kulitnya yang tebal, jelas dia mampu bersifat angkuh.
Ketika Kuda Catur disakiti, dia bahkan lebih suka mencabik daging.
Lan Xuanyu jatuh di seberang sungai, bernafas cepat, wajahnya memerah, jejak ketakutan di matanya belum hilang juga
Disini memang benar-benar berbahaya!
Gimnasium Cabang Ziluo.
Semua guru sekolah saling menatap, bahkan Mu Zhongtian terkejut.
Membuat Kuda Catur menggertak Serigala? Apa dia benar-benar anak delapan tahun? Bahkan kontrol elemen es Lan Xuanyu sungguh mencengangkan. Tiga kerucut es yang bisa dilemparkan sedemikian rupa sudah bisa dibilang kemampuan yang hebat. Kerucut es yang muncul dihadapan para Serigala Neraka mendorong emosi dari Kuda Catur.
Dari kecepatan reaksi pengontrolan jiwa, upayah meloloskan diri, sudah lumayan jitu. Bisa dibilang dia ini seorang jendral panduan yang hebat!
Mu Zhongtian menepuk tangannya dengan keras, "Anak ini Jenius."