Chereads / Benua Pertarungan 3: Legenda Raja Naga / Chapter 86 - Bab 86 Jubah Putih dan Pedang Biru, Air Hujan Dan Bekuan Es (2)

Chapter 86 - Bab 86 Jubah Putih dan Pedang Biru, Air Hujan Dan Bekuan Es (2)

Sampai Wu Zhangkong hilang tanpa jejak, seluruh pertunjukan masih tetap menjaga kesunyian. Seperti suara setiap orang telah membeku. 

Tidak peduli untuk guru maupun murid akademi Donghai, ataupun untuk para ahli mesin kelompok mesin,semua yang terjadi barusan terlalu mengejutkan. 

Ini adalah pertempuran antara dewa jiwa enam cincin, mereka melihat jelmaan jiwa seribu tahun, dan melihat munculnya cincin jiwa sepuluh ribu tahun. 

Tetapi, mengapa Wu Zhangkong hanya menggunakan dua pedang dengan level yang sama sudah bisa mengalahkan Guang Biao? Guang Biao bisa menjadi pemimpin regu kelompok mesin, sebenarnya pengalaman bertarung dan pelatihannya jelas merupakan pilihan terbaik. Bahkan jika cincin jiwanya tidak sebagus Wu Zhangkong, tidak semestinya itu runtuh begitu cepat. 

Hanya jika ada celah besar pada jiwa petarung, atau..., Wu Zhangkong jauh lebih berpengalaman darinya, dan apa yang spesial dari itu? 

"Dewa!!!" tidak tahu gadis mana yang tiba-tiba menjerit, dan seketika akademi Donghai menjadi lautan kegembiraan, untuk sementara waktu, entah sekolah tingkat menengah atau tingkat tinggi, semuanya meneriakkan nama Wu Zhangkong. Khususnya siswa dari kelas 5, wajah mereka semua memerah, dah dengan bangga membusungkan dada. 

Ditugaskan di kelas 5, selain Xie Xie siswa yang berbakat, hati siapa yang mampu merasa lebih baik? Kekuatan Wu Zhangkong membuat seluruh siswa kelas 5 akademi merasa bangga dan gembira. 

Ye Yingrong berdiri di antara para guru, mata cantiknya jelas sedikit kuyu, matanya menatap lurus ke tempat Wu Zhangkong menghilang sebelumnya, ia bergumam: "Kak, Awalnya aku tidak suka penampilannya yang dingin, meskipun parasnya tampan, tapi mirip dengan es batu. Namun sekarang, aku menyadari bahwa sepertinya aku menyukainya, ketampanannya sudah sampai tidak bisa dilupakan. 

Di samping Ye Yingrong, ada seorang perempuan yang lebih cantik darinya sedang berdiri, kelihatannya mereka seumuran, matanya sama-sama sedikit diam, "enam cincin, tak terduga, ia benar-benar enam cincin. awalnya aku berpikir bahwa aku memiliki kesempatan untuk mengejarnya. Sepertinya aku tidak akan pernah bisa membalasnya. Kekuatan yang baru saja ia tunjukan, bahkan jika ia bertemu dengan master jiwa tujuh cincin, aku takut akan ada sebuah pertarungan, bahkan ia bisa memenangkannya, itu memang tempat yang pantas untuknya. 

Ye Yingrong melihat ke arah kakak perempuan di sampingnya, ia tertawa pahit: "Kak, kau juga teramat demdam."

Di tengah mata Ye Yingluo bersinar cahaya yang cermerlang, "Dari tidak ada ada yang menolakku, dia adalah yang pertama, dia harus membayar harganya."

Guang Biao berdiri disana selama beberapa belas menit, kedinginan di tubuhnya perlahan-lahan lepas, aliran darahnya kembali normal, energi jiwa dan jiwa petarungnya juga kembali. 

Luka di kedua tangan, akhirnya mengeluarkan darah. 

Melihat telapak tangannya sendiri, sentuhan rasa takut terlihat di dalam matanya, laki-laki itu, benar-benar mengerikan! Ia pasti tidak mungkin adalah generasi tanpa nama…. 

"Kapten, kami?" seorang lelaki yang sosoknya sama-sama gagah berlari ke sampingnya, dengan nada rendah berbicara, "mengapa kitavtidak menggunakan alat pemandu jiwa dan mesin baja?"

Begitu Guang Biao mengangkat tangan, kemudian ia terhuyung-huyung, "Kentut, kau ingin mati jangan tarik orang tua. Mengusap bokong saja hari ini kami kesulitan, jika berani menggunakan alat pemandu jiwa dan mesin baja, apakah kau kira kami akan hidup? Pergi, pergi pulang lah."

Melihat adik laki-lakinya yang sedang berbaring di tandu, ia menghela napas dengan berat.

Jika Ia mengganti orang lain, ia tidak akan melakukan hal yang yang tidak masuk akan begini, dengan begitu ia tidak perlu tahu bahwa kantor administasi kota Donghai menyalahkan dirinya mengenai hal ini. 

Tetapi, mengenai adiknya ini, ia justru benar-benar terlalu mencintainya. 

Dalam dua saudara keluarga Guang, ia adalah abangnya, sedari kecil ia memiliki bakat besar dan laporan yang unik, besar kekuatannya juga tidak terbatas. Guang Long juga seperti ini. Tetapi, keluarga mereka miskin, menopang satu orang saja sudah sangat berat, sehingga meskipun kelak Guang Long diterima di sekolah, dan juga ia merupakan orang yang istimewa, namun justru selamanya tidak akan bisa mengjultivasi jelmaan jiwa, selamanya akan tertunda. 

Setelah Guang Biao mendapat keberuntungan, ia dengan sepenuh tenaga membantu adiknya, berharap mampu untuk menolongnya, namun karena alasan umurnya, semuanya sudah terlambat. 

Oleh karena itu, Guang Biao selalu merasa sangat bersalah dalam hatinya kepada Guang Long, Guang Long sendiri telah mengumpulkan pembayaran perlindungan memecahkan kendi dan menghancurkannya, biasanya Ia selalu minum dan bertengkar, dan melakukan perbuatan keji lainnya. Namun, karena ada dukungan dari Guang Biao, keberadaannya di Kota Donghai juga bisa dikatakan ia tidak tahu malu. 

Kali ini memakan begitu banyak kerugian, Guang Biao amat sangat marah, sampai membawa seseorang ke dalam masalah. Tetapi hasilnya yang sekarang jelas, yaitu adalah membenturkan potongan besi. Guang Biao harus mempertimbangkan bagaimana cara memperbaikinya. 

Tang Wulin, Xie Xie dan Gu Yue langsung dibawa oleh sekelompok energi jiwa yang tidak ramah kembali ke depan gedung asrama. 

"kembalilah berkultivasi!" kata Wu Zhangkong yang masih begitu dingin. 

"Pak, apa kau tidak menyalahkan kami?" Tang Wulin tidak bisa menahan untuk bertanya, setelah semuanya, mereka memancing masalah begini.

Wu Zhangkong memandangnya, "kalian tidak melakukan kesalahan apapun, mengapa aku harus menyalahkan kalian? Berkultivasi lah. Nanti, selain hari libur, pada malam hari tidak diperbolehkan untuk keluar sekolah."

"baik!"

Wu Zhangkong pergi tanpa pamit, Tang Wulin dan yang lainnya pergi ke kamar masing-masing.

"Wulin, aku sedikit gemetaran, apa yang terjadi?" Xie Xie meraih lengan Tang Wulin, benar saja, tangannya memang bergemetar.

Tang Wulin berkata dengan bingung: "Apakah kau kedinginan?"

Mata Xie Xie saat ini sangat cerah, "tidak, tidak dingin. Aku ini sangat antusias. Ternyata, ternyata sesuai dugaan bahwa ahli jiwa bisa sebegitu kuat. Apa kau merasakannya? Tepat ketika Pak Wu mengeluarkan pedang, seolah-olah seluruh dunia sudah berubah, semuanya telah membeku. Ini baru namanya kuat, benar-benar kuat! Jika suatu hari nanti, aku bisa sekuat guru Wu pasti sangat keren."

Tang Wulin mengayunkan tangannya dengan perasaan tidak baik, "Kalau begitu, mari kita segera kembal meditasi. Kau sudah hampir tingkat 20, kenapa kau tidak tahu bagaimana bekerja keras?"

Xie Xie bertanya dengan penasaran: "apa kau tidak antusias melihat pertempuran seperti ini?"

Tang Wulin berkata dengan biasa-biasa saja: "antusias, kok! Tapi apa gunanya antusias? Pak Wang juga sedikit demi sedikit berakumulasi, baru memiliki kekuatuan seperti hari ini, kita juga harus giat agar bisa seperti itu."

Xie Xie memutar matanya, "dikalahkan olehmu, kau bermeditasi saja, aku akan berbahagia kembali sebentar."

Tang Wulin terpaksa tertawa, ia pergi ke atas kasur dan duduk bersila, bagaimana mungkin ia tidak berbahagia? Sebaliknya, di dalam hatinya yang dalam, bahagianya bahkan lebih besar dari Xie Xie, hanya saja ia tidak menunjukkannya. Menjadi kuat, aku ingin menjadi kuat!

Tang Wulin mengambil napas dalam-dalam, di dalam benaknya, ia mengingat dua pedang Wu Zhangkong barusan yang mencengangkan, dan ia mulai mencoba untuk bermeditasi.

Dua pedang milik guru itu sangat menakjubkan, membuatnya merasa, itu seperti kekuatan dari yang datang dari dunia lain. Ketika saat Wu Zhangkong mengeluarkan pedang, pikirannya seperti terseret ke dalamnya, seolah-olah Pak Wu ini adalah inti dari keseluruhan dunia, ia terseret ke dalam seluruh dunia untuk menyerang Guang Biao.

Mungkin untuk orang lain, yang paling mengejutkan adalah kedua pedang, Wu Zhangkong menggunakan pedang embun beku langit untuk membuat pedang dingin yang sangat tajam, tetapi untuk Tang Wulin, ini adalah pedang pertama yang membuatnya terkejut.