Chereads / Benua Pertarungan 3: Legenda Raja Naga / Chapter 36 - Bab 35 Teman Sekamar

Chapter 36 - Bab 35 Teman Sekamar

Tembok tinggi itu adalah milik akademi Donghai, tidak jauh di depan itu adalah pintu masuk akademi, gerbang tinggi yang terbuat dari batu besar itu sangat mencolok.

Akademi Donghai adalah sebuah akademi besar dengan sekolah tingkat menengah dan tinggi. Maka dari itu, akademi ini terdiri dari sekolah menengah dan sekolah tingkat tinggi . Liu Yuxin adalah siswa pada sekolah tingkat tinggi.

Jangan berpikir kalau sekolah tingkat menengah dengan sekolah tingkat tinggi itu hanya selisih satu langkah, sebenarnya mereka itu sangat berbeda. 

Sekolah menengah itu sekolah wajib, sehingga tidak memungut biaya sekolah. Akademi Donghai adalah sebuah akademi untuk ahli jiwa, sekolah tingkat menengah menggunakan dua per tiga area, tetapi yang lebih penting ialah sekolah tingkat tinggi yang menggunakan sepertiganya area ini. 

Asalkan seseorang itu adalah ahli jiwa, atau tinggal di kota Donghai atau daerah sekitarnya dan juga memiliki surat rekomendasi dari sekolah dasar, maka bisa memasuki sekolah tingkat menengah disini dan menerima pendidikan mengenai ahli jiwa. Sekolah tingkat menengah memiliki sistem akademik selama 6 tahun, setelah lulus dari kelas 6 maka dapat memasuki sekolah ahli jiwa tingkat tinggi, namun tidak pernah mencapai sepersepuluhnya. 

Sekolah tingkat tinggi tidak lagi menjadi sekolah wajib, dan juga harus melalui serangkaian ujian yang ketat baru bisa diterima, jika seseorang bisa diterima di sekolah tinggi, baru itu adalah orang-orang yang benar-benar terkemuka. 

jika sekolah dasar adalah untuk mengajarkan pengetahuan dasar mengenai jiwa petarung dan ahli jiwa, maka, sekolah menengah adalah untuk mengajarkan mengenai bagaimana menggunakan pengetahuan ini dan bagaimana menggunakan jiwa petarung mereka sendiri, dan juga untuk menghadapi masa depan. Apabila sudah mencapai sekolah tinggi, baru mempelajari pengetahuan yang paling tinggi. 

Setelah memasuki sekolah, terdapat pohon-pohon yang rindang, begitu memasuki sekolah, terdapat jalan lebar berbentuk horizontal yang membentang di kedua sisi, dan trotoar di depannya diaspal dengan batu biru, terlihat sangat sederhana. 

Liu Yuxin tersenyum dan berkata : "demi keamanan kalian semua, akademi tidak mengizinkan kendaraan untuk masuk ke dalam, sehingga, jika bus memasuki akademi maka ia akan langsung berbelok dan memasuki area parkir. Sekolah tingkat tinggi kami berada di sisi barat, dan sisanya adalah sekolah tingkat menengah kalian."

Adanya penjelasan / pengenalan yang dijelaskan oleh kakak kelasnya itu, Tang Wulin segera memiliki pemahaman sederhana mengenai sekolah ini. 

Gedung utama sekolah menengah terletak di sisi timur dari seluruh sekolah, tinggi gedung ini mencapai 12 lantai. Semakin tinggi kelasnya maka akan ditempatkan di lantai yang lebih tinggi. Setelah Tang Wulin masuk sekolah ia akan menjadi murid kelas 1, dan hanya akan ditempatkan di lantai 1 atau 2.

"itu adalah tempat administrasi akademik. Kau pergilah kesana untuk melapor. Gedung asrama sekolah kalian berada di belakang gedung sekolah. Jika ada sesuatu, kalian bisa mencariku di sekolah tinggi, aku adalah siswa tahun pertama kelas 1 di sekolah tingkat tinggi. 

"Terima kasih kak. "

Melihat anak laki-laki yang tidak tahu berapa kali mengucapkan terima kasih itu, Liu Yuxin tersenyum dan berkata: "Jangan begitu kaku, suasana sekolah kami baik kok. Kau juga harus semangat ya. Setelah masuk sekolah nanti, akan ada pembagian kelas dulu, lalu akan ada tes masuk. Akan lebih baik jika memiliki nilai yang bagus."

Setelah melihat Liu Yuxin pergi, Tang Wulin baru berjalan ke tempat administrasi akademik. 

Dengan piringan logam yang diberikan oleh Liu Yuxin dan juga surat rekomendasi dari akademi Hongshan, ia berhasil menyelesaikan prosedur penerimaan. 

Dua seragam gratis, sebuah kunci kamar asrama, dan bahan belajar akan diberikan pada saat kelas pertama dimulai. 

Ia masuk ke kelas 5 tahun pertama. Mulai saat ini, ia adalah seorang siswa baru, tahun pertama akademi Donghai.

Tang Wulin membungkukkan dirinya untuk memberi penghormatan, setelah ia melewati gedung sekolah, lalu ia sampai di gedung asrama di sisi belakang, tinggi gedung asrama dengan gedung sekolah hampir sama, sama-sama bertingkat 12. Asramanya berada di lantai dua. Di nomor 205.

Di koridor itu sangat berisik, beberapa hari ini ketika ada pelaporan murid baru, disini tidak hanya ada siswa, melainkan juga ada orang tua yang mengantar anaknya, semuanya tampak sedikit karut marut. 

Tang Wulin tidak mudah menemukan asramanya itu, pintu terbuka, dan di dalam asrama itu sudah ada orang lain. 

Terdapat 2 tempat tidur atas bawah di dalam kamar asrama, sehingga kamar itu mampu menampung 4 orang. Di dalam asrama itu terdapat 2 meja panjang, 4 kursi, 2 lemari dan lampu. 

2 tempat tidur yang dibawah telah dimiliki oleh orang, Tang Wulin masuk ke dalam, pandangan mereka ke arahnya. 

Siswa yang berada di tempat tidur bawah sebelah kiri lebih tinggi dari Tang Wulin, Tang Wulin hanya setinggi setengah kepala mereka, mereka juga lebih kuat. Rambutnya pendek, matanya sedikit menonjol, umurnya masih kecil, tetapi sudah garang. 

Siswa yang berada di sebelah kiri terlihat lebih lemah, walaupun masih muda tetapi ia sudah mengenakan kacamata, dan faktanya, ia sedang memegang buku di tangannya. 

"Halo, aku Tang Wulin, siswa baru." Tang Wulin melihat 2 kasur atas bawah itu, sambil berbicara, ia sambil menaruh barangnya di atas tempat tidur sebelah kiri.

Siswa yang lemah mengangguk dan berkata: "namaku Yunxiao, Yun dari kata Yuncao, dan xiao dari kata Daxiao"

Tang Wulin tersenyum dan mengangguk, siswa lain yang tinggi itu memutar mata ke arah Tang Wulin dan berkata : "Murid baru, bersihkan kamar."

Kali pertamanya Tang Wulin tiba, beberapa dari mereka tidak mengerti situasi, mereka hanya mengangguk dan berkata "Iya."

Terdapat sapu di sudut ruangan, dan di meja terdapat baskom dan lap. Ia mengambil baskom dan pergi mengambil air. 

Yunxiao memandang siswa yang tinggi itu dan berkata: "Zhou Changxi, apa yang kau lakukan?"

Zhou Changxi tertawa, lalu ia berdiri diatas kasurnya dan berkata: "orang pintar, kau mencampuri urusan orang lain. Melihat anak yang berpenampilan seperti itu tidak enak dipandang. Nanti akan kuberikan dia tindakan disiplier. semua pekerjaan disini akan menjadi miliknya. Ketika aku masih menyuruhnya untuk pergi, jelas itu sangat lembut. Siapa yang tidak menggertak pengganggu itu?"

Yunxiao mendengus, "hati-hati dengan pembalasan."

Zhou Changxi mendengus jijik, "olehnya?" sambil tertawa ia sambil mengambil barang Tang Wulin yang ia letakkan di kasurnya. 

Ia membuka resleting tas kain dan menggoyangkannya dengan keras, tiba-tiba, barang-barang kebutuhan sehari-hari dan juga selimut kapas jatuh dari dalam tasnya, lalu berserakan di lantai. 

Yunxiao kaget dan berkata: "kau sudah keterlaluan."

zhou Changxi tertawa, "kau lihat, lihatlah cepat, apa semua mainan ini? Anak ini tidak mungkin seorang pengemis, di dunia ini ada bunga kecil bengkok yang diretakkan. Sangat lucu."

Pada saat ini, Tang Wulin masuk membawa baskom. 

Begitu ia memasuki pintu, ia langsung tertegun, barang-barang yang berserakan di lantai itu begitu familiar, khususnya tas yang masih dipegang Zhou Changxi.

Selimut, baju, barang-barang kebutuhan sehari-hari itu berserakan di tanah, bahkan seragam sekolah baru yang berkerah itu jatuh ke lantai. 

Lantai itu berdebu, dan barang-barang ini jelas terkena debu. 

"Apa yang kau lakukan?" ia menaruh baskom diatas meja, Tang Wulin berteriak marah. 

Zhou Changxi mendengus, "tidak melakukan apa-apa, hanya melihat barang apa yang dibawa anak kampung seperti kau."

"punguti!" suara Tang Wulin telah berubah menjadi dingin. 

Alis mata Zhou Changxi terangkat, matanya yang agak cembung juga terangkat, ia dengan garang berkata, "kau bicara dengan siapa?"

"punguri!" suara Tang Wulin jelas menjadi redup. 

Zhou Changxi memandangnya dan cemberut, lalu ia menginjak selimut Tang Wulin dan dengan keras memutar-mutarnya. diinjak tepat di bunganya itu. 

Tang Wulin tertegun, dan bergumam: "itu disulam oleh adikku."