"Tae, bangun Eomma mu datang" Bangun Seokjin pada Taehyung, tetapi yang dibangunkan badanya sama sekali tidak bergerak masih nyenyak dengan dunia mimpinya
"Taehyung! Eomma mu datang! bangunlah, dasar kerbau!" sekarang Seokjin sedikit berteriak agar Ia lekas bangun, benar Taehyung sedikit menggeliat dan duduk sekejap untuk mengumpulkan raga nya yang perlahan memasuki badan Taehyung, membuat Lelaki ini sedikit sadar
"Eoh, Waeyo Hyung?" Tanya nya sambil mengucek matanya dan mengondisikan cahaya yang masuk kedalam mata nya
"Eomma mu, setelah ini dia akan datang bersiaplah" Jawab Seokjin, Taehyung hanya bisa mengangguk lemah. Karena Ia akui, Tae sedikit kecewa dengan Eomma nya Setelah kepergian Appa nya, Eomma Taehyung dengan secepat itu menemukan Appa tiri untuknya.
"Arraseo, aku ingin mencuci muka ku dulu Hyung" Taehyung berjalan menuju kamar mandi didalam ruangannya dan segera mencuci mukanya, agar kembali segar 'lagi'.
*
*
*
*
*
"Ada apa Eomma?" Tanya Taehyung kepada wanita paruh baya didepannya ini, yang umurnya tidak bisa dikatakan sedikit lebih muda lagi
"Apa kau sibuk? Eomma kesini karena merindukanmu, Tae" Jawab Eomma sambil tersenyum yang menampilkan sedikit kerutan pada wajahnya, tetapi sedikit terlihat 'awet muda'.
"Sedikit, hanya saja aku ingin beristirahat sebentar" Taehyung memijit tengkuknya yang sedikit pegal, dan terlihat dari raut muka wanita paruh baya itu sedikit kasihan dengan Taehyung, yang harus meneruksan perjuangan Appa nya.
"Eomma ingin berbicara sesuatu padamu" Taehyung hanya bisa mengganguk mantap dan sedikit penasaran, Eomma nya paham jika Taehyung hanya menjawab dengan angguka anak itu malas untuk diajak berbicara, Hingga akhirnya Eomma Taehyung membuka mulutnya dan berbicara, membuat Taehyung marah dan sedikit terkejut, Eommanya...
'akan menjodohkan Taehyung dengan anak dari teman Eommanya'
*
*
*
*
*
"Ingin memesan apa, Nona?"
"Hm.. Lemon tea dua saja"
"baiklah, dengan atas nama siapa?"
"Bae Irene" Perempuan bernama Irene itu kembali ke meja yang disana terdapat satu teman sejati nya selama mereka masih sangat kecil 'sekali'.
"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya teman Irene padanya, kenapa dengan Irene? perasaan tidak terjadi apa-apa pada dirinya
"Gweanchana, Waeyo?" Ia malah balik bertanya pada teman akrab nya itu
"Ahh Aniya, wajahmu sedikit memiliki mata panda sekarang, Apa kau sering melembur?" Soo He melontarkan banyak pertanyaan pada temannya ini, karena terlihat sekali bahwa wanita didepannya ini memiliko mata yang mirip dengan panda, sedikit hitam dibagian kelopak mata nya.
"Nee.. aku sering lembur akhir-akhir ini, Tapi aku maklumi saja namanya juga bekerja" Jawabnya santai sambil meminum minuman yang baru datang menuju meja nya
Soo Hee hanya bisa merasa kasian dengan kondisi Irene, bagimana jika Irene jatuh sakit? apakah atasannya akan terus memaksa nya untuk bekerja? walaupun Irene bekerja disebuah butik Tetapi apa salahnya jika seorang manusi merasa lelah dengan apa yang dikerjakannya?
"Dan juga, kenapa wajahmu terlihat murung? ceritalah Ren" Soo He merasa bahwa teman nya ini sepertinya memiliki sebuah masalah, lihatlah wajah Irene yang terlihat murung sekarang
"Aniya, Gweanchana percayalah" Ucapnya menenangkan Soo He, karena Ia msih belum siap untuk bercerita tentang ini padanya. Pasalnya, Irene wanita berambut panjang berwarna ungu tua ini, dijodohkan dengan CEO yang memegang perusahaan terbesar di Korea yaitu, Kim Taehyung
*
*
*
*
*
"Lelah sekali rasanya" Keluh Yerin pada diri nya sendiri dan memasuki sebuah kantor yang emang Yerin khususkan untuk dirinya jika Ia merasa lelah atau jika ada sesuatu yang harus Ia kerjakan
Yerin mengibas-ngibaskan tangannya, yang seolah-olah itu sebuah kipas sejuk yang akan meredakan sedikit hawa panas
"Pantesan panas" Yerin berjalan menuju laci dan mengambil remote control pendingin ruangan. dengan cepat Ia menyalakan pendingin ruangan yang dapat meredakan sebuah keringat bercucuran perlahan dari tubuh
Cafè milik Yerin, ramai di datangi banyak pengunjung. Seperti temanya Eun Ra memberitahukan kepada semua orang terutama teman-teman alumni nya dimasa sekolah SMA dan Kuliah. Jangan salah, sikap Yerin yang sesungguhnya adalah Ia sangat dingin kepada orang, apalagi dengan seorang Pria. Entahlah semenjak Ia bertemu dengan Seokjin beberapa hari yang lalu, Ia merasa ingin memiliki teman laki-laki lagi Jadi kemarin Yerin dapat dengan akrab lebih cepat daripada sebelumnya
Tok Tok Tok
Terdengar ketukan pintu selama tiga kali, dan Yerin berteriak bahwa pintu tersebut tidak kunci olehnya. Langsung saja seseorang yang ada dibalik pintu perlahan membuka pintu dan menghasilkan bunyi decitan khas membuka pintu
"Eoh rupanya kau Jaehyung, ada apa kau kemari?" Jaehyun mendaratkan pantatnya di sebuah sofa panjang nan empuk dan bersiap untuk berbincang-bincang dengan Yerin, Noona nya
"Aku hanya ingin mampir saja, Aku tadi bertemu dengan Eun Ra Noona tadi, apakah Eun Ra Noona bekerja disini juga?" Jelasnya panjang lebar, maklum Jaehyun tidak memiliki kakak perempuan. Jadi Yerin bisa memaklumi, Justru Yerin senang karena Ia akhirnya punya teman curhat selain Eun Ra
"Nee dia sendiri yang meminta, awalnya aku sudah menolak. Tapi, Ia bersikeras untuk bekerja disini, membantuku" Jawab Yerin sambil merebahkan tubuhnya pada sebuah kasur yang hanya muat untuk ditempati satu orang saja
Mereka berdua berbincang lama, yang mereka bicarakan tidak akan jauh dri yang namanya 'unfaedah' karena yang mereka bahas hanya sebuah lelucon-lelucon penggeli perut. sampai kucing tetangga saja pun mereka bicarakan, kakak-beradik yang aneh