Setelah Julian pergi, Renata bergegas menghampiri kamar Qiara.
"Qiara ... Keluar kamu!". Teriak Renata sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Qiara dengan keras.
" Betulkan, kalau Mama pasti akan marah padaku. Tapi, apa harus marah sampai segitunya hanya karena menantunya yang tidak berkualitas seperti itu. Lebih baik aku mandi saja. Biarkan Mama berteriak sesuka hatinya, nanti juga kalau lelah dia akan nyerah sendiri". Ucap Qiara sambil memasuki kamar mandi
Sore menjelang malam. Qiara mengurung diri di kamar karena kesal pada Mamanya.
Walaupun Renata membujuknya untuk keluar, Qiara tetap bertahan. Hingga ia menyerah karena ia mengenal betul putrinya.
Kalau lapar pasti dia akan keluar. Perkiraannya sangat tepat saat ia melihat Qiara diam-diam keluar dan menikmati makanannya. Renata pun tersenyum dan tidak ingin mengganggunya.