Merasakan napas Ahli Agung, wajah Uskup Agung memerah sedikit, napasnya agak mendesak berkata:
"Yu Xiao Gang, apakah kamu masih punya waktu untuk khawatir? Saat itu, apakah kau ingat bagaimana kau pergi meninggalkanku? Untuk adik perempuanmu sendiri, konyol, benar-benar terlalu konyol. Kau benar-benar menolakku untuk adik perempuanmu sendiri. Kalau aku menjadi Uskup Agung kuakui terima kasih kepada mu, tetapi, aku benci kau. Sepanjang hidup ku, kau adalah orang yang paling aku benci. Aku ingin kau menderita, aku tidak hanya akan membunuh murid mu, tapi aku akan membunuh Liu Erlong. Tidak, aku tidak akan membunuhnya, aku akan menyiksanya untuk membuatmu menderita."
Uskup Agung jelas menjadi gelisah, matanya dengan dinginnya seperti ular beludak.
Tepat pada saat ini, tiba-tiba ada ketukan ringan dari luar.
"Pergi sana, bukankah aku mengatakan bahwa tidak ada yang mengganggu saya tanpa pesanan saya?"
Uskup Agung menggeram.