"Ludius, apa itu kamu?". Tanya Silvia dengan bibir bergetar saat mengucapkannya. Perasaan rindu yang tertahan lama membuat Silvia berdiri dan diam terpaku melihat wajah pria yang tidak asing baginya.
"Sayang aku kembali.." jawab Ludius singkat. Perlahan ia menghampiri istrinya yang masih terdiam tanpa bergeming,
"Jahat! Mengapa kamu tidak memberi kabar suamiku? Apa kmau tahu, betapa khawatirnya aku selama 2 hari ini? aku hanya takut kejadian 3 tahun silam terulang lagi hiks.." Silvia sudah tidak bisa memendam perasaan harunya, tanpa sadar bulir air mata jatuh dari kedua pelupuk matanya.
Dengan sigap Ludius memberi pelukan hangat, ia bahkan tidak melonggarkan sedikitpun dekapan tangannya. "Maafkan aku sayang, maafkan aku karena telah membuatmu menunggu lama". Ujar Ludius.