Mendengar perkataan Zain, seketika bunga di dalam hati Emilia bermekaran, seakan perkataan Zain seperti musim bunga yang tumbuh di dalam hatinya. Mungkin bisa jadi perkataan ini adalah yang di tunggu – tunggu Emilia selama di China.
"Kau tahu Zain, beberapa hari ini memikirkan kembali ke Kerajaan Hardland membuatku dilema?!". Kata Emilia, "Karena setiap terpikirkan ini, aku selalu teringat bahwa mungkin saja aku tidak bisa melihatmu kembali. Aku mencintaimu, Zain. Tapi sepertinya kau tidak menyadari itu.. dan itu membuatku putus asa." Kata Emilia mengutarakan perasaannya.
"Bukan aku tidak bisa membalas perasaanmu, Tuan Putri Emilia. Tapi status kita amat sangat terpaut jauh. Aku yang hanya seorang anggota agen intelejen di Negara Indonesia, mana berani memiliki Perasaan pada seorang Putri dari Kerajaan besar seperti Hardland. maka dari itu, meskipun aku memiliki rasa yang sama pula, aku lebih memilih diam dan mundur secara perlahan",