Setengah jam telah berlalu dan Ludius keluar dari kamar mandi menggunakan handuk kimono putih, ia segera berganti dengan kaos hitam pres body untuk segera ke dapur, mencoba membuat bakso yang di inginkan istrinya.
Di bilang merepotkan, ya emang merepotkan sih. Tapi tidak mungkin seorang Ludius tidak mengabulkan permintaan dari istri tercintanya. Begitu selesai berganti pakaian, Ludius menyambar ponselnya yang tergeletak di atas meja. Saat ponsel di nyalakan, terdapat notifikasi pesan masuk dari Wangchu.
[Ludius! Aku sudah mendapatkan jejak dari penyerangan di jalan Shanghai tempo hari. Menurut petunjuk dari alat pelacak yang kita pasangkan di tubuh umpan, Saat ini umpan sedang menuju ke Hongkong, tepatnya di area distrik A. Mungkin sasaran kita akan segera menangkap umpannya. Lalu apa yang akan kau lakukan Ludius?]