Kemarahan yang di tunjukkan Ludius membuat pak tua yang ada di depannya langsung beralih dari tempatnya dan menundukkan badan di depan Ludius dengan tubuh gemetar. "Tuan.. maafkan atas kelancangan hamba, hamba tida tahu jika istri Tuan memiliki pantangan memakan daging babi. Sungguh saya tidak sengaja Tuan,," kata pak tua parau, terdengar samar karena perkataannya terselimuti gugup dan rasa cemas yang mendalam melihat sorot mata amarah Ludius.
"Meminta maaf!! Apa kau tahu dampak dari kebohonganmu dapat membuat istriku terluka! Tidak bisa di biarkan!". Perkataan lantang Ludius sukses menyita perhatian semua orang.
Dalam sekejap pak tua penjual daging babi menjadi gunjingan banyak orang, apalagi para wanita yang pada dasarnya awam dalam kasus seperti ini. Silvia yang tidak tega pada pak tua itu menarik lengan Ludius dan berbisik padanya. "Sudahlah Ludius, pak tua itu mungkin memiliki kesulitannya sendiri hingga membuatnya berbicara bohong pada kita.."