Wanita dalam dunia mafia seakan seperti seongok sampah yang mana nyawanya tidak ada harganya sama sekali. Bagi mereka selagi Tuannya hidup itu sudah cukup. Benar-benar pemikiran yang membuat Zain semakin benci orang-orang dari dunia bawah.
Mata datar Zain saat ini menyala-nyala, kobaran kebencian pada mereka yang sudah berbuat jauh hanya demi kepentingan mereka sendiri membangunkan keganasan dari seorang Zain Malik. Dan Bianca melihat itu dengan jelas.
"Kendalikan emosimu, Zain! Kita tidak bisa melawan musuh dengan kepala panas. Dinginkan dulu kepalamu, baru pikirkan langkah selanjutnya"
Tangannya menyentuh Zain sebelum pria itu beranjak dari tempatnya untuk melawan musuh yang tersisa. "Aku tidak akan kehilangan akal sehatku." Jawabnya.
Bang bang!!