Merasakan sebuah bahaya yang datang menghampirinya, Ludius menoleh ke arah belakang sambil menahan serangan dari bagian depannya. Begitu penglihatannya teralihkan dari arah belakang, musuh sudah dalam posisi menyerang membuat Ludius tidak memiliki kesempatan untuk menghindar.
'Brengsek!'
Srinnk!!!
Pedang katana di ayunkan tepat ke arah punggung Ludius, kala itu seperti akhir baginya. Namun sepertinya Tuhan masih belum membiarkan Ludius tiada dengan cepat. Dari arahbelakang musuh, seorang dengan keahlian menembak jarak jauh, Zhenyi mengunci musuhnya dan...
Ckiit....
Bang!!
Belum sampai pedang itu mengenai punggung Ludius, peluru kaliber tinggi yang di proteksikan sudah lebih dahulu menembus jantung musuh. Seketika assassin tersebut tumbang dengan darah keluar dari dadanya.