Wajah putus asa yang di perlihatkan Longshang terlihat jelas bahwa ia sangat mencintai Linzy. Wanita pertama yang berhasil mengusik hatinya. Hanya saja kini ia harus mendengar hal yang paling tidak ingin didengar mengenai wanita yang dicintai. Longshang yang tertunduk menengadahkan wajahnya, dengan perasaan berat ia mengambil wine serta menungkannya di gelas.
"Mungkin dengan sebotol wine akan membuatmu menjadi lebih baik," ujar Ludius sambil menuangkan wine di gelas Longshang yang kosong. Ia sangat tahu sahabatnya sedang membutuhkan tempat untuk pelampiasan, meski ia juga tahu, mabuk tidak menyelesaikan masalah. Tapi setidaknya itu lebih baik untuk temannya saat ini.
"Hahaha.. tidak ada hal baik jika sudah di khianati. Mungkin sejak dulu aku memang di anggap hanya sebagai tempat pelampiasannya." Balas Longshang dengan tawanya yang lepas.