"Apa maksud mu?". Ludius mengerti apa yang Dokter maksud hanya saja ia ingin memastikan bahwa asumsinya tidaklah benar,
"Rahim yang bermasalah mempunyai dampak yang sangat signifikan untuk trimester kedua dan lanjut. Ini akan menentukan nasib janin dan istri anda nantinya".
Mendengar penuturan Dokter Linzy, Ludius sempat down dan hampir kehilangan keseimbangan. Ia memegang keningnya yang tiba-tiba terasa berat.
"Hati-hati Ludius.. ". Tanpa sengaja Dokter Linzy spontan memanggil nama Ludius dan memapah tubuhnya duduk di sofa.
"Mengapa kau memanggilku begitu Dok, apakah kita pernah kenal sebelumnya? ". Tanya Ludius, entahlah.. Wajah Linzy memang terlihat familiar namun Ludius tidak bisa mengingat siapa dia.
"Kau lupa padaku Ludius? Aku, kau dan Longshang adalah teman 1 kampus di London dulu. Aku adalah Linzy Abigail..". Ujar Linzy mengingatkan tentang dirinya pada Ludius,