"Sayang, Apa kamu tahu.. Wajahmu mirip seperti marmut yang kelaparan kalau seperti ini?". Ledek Ludius.
Silvia melepas pelukan dari Ludius, dia memanyunkan bibirnya yang merah dengan ekspresi kesal. "Kalau aku seperti marmut, berarti kamu seperti rubah yang licik dengan sejuta tipu daya memikat wanita. Kalau tidak, mana mungkin ada wanita yang mau dengan pria sepertimu! ".
"Sayang, kamu memang pandai dalam memuji suami sendiri. Kalau aku bukan rubah yang licik, tentu saja aku tidak mungkin bisa mendapatkan Istri bermulut pedas sepertimu". Balas Ludius dengan senyum jahilnya.
"Rubah bermulut manis seperti suamiku ini memang pandai membuat orang lain kagum dan juga kesal. Berhentilah menggodaku suamiku.., tipu dayamu sudah tidak mempan lagi padaku". Silvia memalingkan wajahnya yang kesal.
"Nyonya Lu, ingatlah.. Malam nanti rubah ini tidak akan melepaskanmu ". Bisik Ludius membuat Silvia terduduk kaku dengan perkataan Ludius.