Chapter 73 - 73.

Setelah kepergian Jason, Silvia meneruskan niatnya untuk kembali ke kantor menggunakan mobil yang Jason antar menggunakan truk derek.

"Dasar pria kurang kerjaan, Untuk apa dia menderek mobilnya kemari?. Kenapa tidak di biarkan saja di sana". Gerutu Silvia.  Silvia masuk kedalam mobil dan pergi menuju Kantor TangShi Grup.

Dalam perjalanan, fikiran Silvia sedikit teralihkan dengan sekelebat gambaran saat Jason dan Elena berciuman membuatnya hilang kontrol atas kemudi. Karena Silvia kehilangan kendali atas kemudi dan mobil didepannya mengerem mendadak, membuat mobil yang di kemudikan Silvia menabrak bemper mobil yang berada didepannya.

Silvia memberhentikan mobilnya, dia turun untuk melihat kondisi pengemudi mobil yang berada didepannya.

"Tuan Hanson.. Apakah ini mobil Tuan?". Tanya Silvia pada orang yang keluar dari mobil yang ditabraknya.

" Silvia, kebetulan sekali kita bertemu disini, Sudah dua tahun aku tidak menyapamu. Bagaimana kabarmu? Aku dengar Ponakan dari Royal Grup mempunyai calon tunangan yang mirip seperti Ludius". Kata Hanson dengan nada bicaranya yang sedikit menyinggung perasaan.

Silvia sedikit kesal karena perkataan yang pertama kali keluar adalah menyangkut Ludius. Dalam hati Silvia dia ingin sekali menyumpal mulut pedasnya Hanson yang seenaknya saja berkata tanpa disaring terlebih dahulu.

"Tuan Hanson..! Aku menemuimu hanya untuk memastikan bahwa kamu dan mobilmu tidak terjadi masalah". Silvia memberi kartu namanya pda Hanson.  " Jika terjadi masalah, kamu hubungi  saja aku. Sekarang aku sedang terburu-buru, permisi!". Silvia membalikkan badan dan berlalu dari hadapan Hanson.

"Tunggu..!". Tangan Silvia di cekal Hanson.

" Lepas..!.  Berhenti bersikap seenaknya saja. Aku bukanlah wanita 2tahun lalu yang mudah kalian permainkan. Walau ada yang memberitahuku bahwa aku menjadi bahan taruhan kalian,  Syukurlah aku melupakan semua apa yang pernah terjadi". Kata Silvia dingin tanpa membalikkan badan.

"Jika kamu lupa maka aku akan mengingatkannya". Hanson menarik paksa Silvia dalam pelukannya.

Plaaak..

Tamparan melesat di pipi Hanson, "Sudahku katakan, jangan sembarangan berbuat Tuan Hans. Kamu adalah orang kaya yang terpandang, jangan sampai aku orang lain merendahkanmu karena sikapmu ini".

Hanson memegang bekas tamparan Silvia dengan senyum menyeringai. "Hebat.. Tidak disangka 2tahun tidak bertemu, gadis yang dulu polos dan lugu kini berubah menjadi wanita yang tegas dan berkarakter dingin. Kamu membuatku semakin ingin mendekatimu".

"Aku tidak ada urusan lagi dengan Tuan. Permisi!". Silvia berjalan kearah mobilnya tanpa menghiraukan Hanson yang memperhatikannya.

Silvia mengendarai mobil dengan perasaan kesal dan geram. "Huft.." Menghela nafas.  "Dalam satu hari mendapatkan banyak kejadian yang tidak menyenangkan ternyata melelahkan".

Mobil telah sampai didepan gedung kantor,  Silvia memarkirkan mobilnya dan bergegas masuk kedalam. Disaat Silvia baru membuka pintu utama gedung, terdengar para pegawai sedang membicarakannya dibelakang. Berita terpanas pagi ini di Internet adalah kedatangan seorang pria tampan yang memiliki postur bahkan wajah mirip sekali dengan Ceo Tanghshi Grup.

LongShang segera menghampiri Silvia yang sedang berjalan menuju ruangannya. Didalam ruang Direktur LongShang menghadap Silvia.

"Aku tahu apa yang ingin kamu bicarakan, untuk sementara ikuti permainan yang sedang dia mainkan". Kata Silvia mendahului seperti tahu apa yang akan dikatakan LongShang.

"Yah.. Sudah ku duga, kamu pasti sudah tahu terlebih dahulu mengenai pengumuman pernikahan mereka di Party Tuan Nathan. Lalu apa kamu akan diam saja mendengar semua itu?".

"Tentu saja. Memang apa lagi yang bisa aku lakukan selain mengikuti permainannya?. Aku sudah tidak perduli lagi dengan orang macam dirinya". Kata Silvia membela diri.

"Silvia.. Aku sudah mengenalmu lama, dalam hal ini kamu masih saja berbohong padaku?". Kata LongShang

"Sudah jangan bahas itu lagi. Aku dengar kamu sedang dekat dengan seorang wanita. Sejak pertama kali bertemu denganmu, aku tidak pernah melihatmu pergi bersama wanita. Jadi akhir pekan nanti aku membebaskanmu dari lembur. Serahkan semua pekerjaan padaku, dan pergilah mencari kebahagiaanmu". Kata Silvia lirih diakhir kalimat.

"Dia hanya wanita yang tidak sengaja aku temui sewaktu berada di bar. Jangan difikirkan, Kestabilan perusahaan saat ini adalah prioritas utama bagiku".

"LongShang, jangan menyia-nyiakan cinta yang datang padamu, karena jika itu terjadi maka menyesalpun sudah tidak ada gunanya lagi". Kata Silvia sambil melihat cincin yang melingkar dijari manisnya.

"Apa kamu sedang membicarakan tentang dirimu?" tanya LongShang, dia melihat wajah Silvia yang tiba-tiba menatap tajam membuatnya melebarkan senyum paksa "Tapi baiklah.. Libur sesekali itu juga perlu. Aku kirim semua file nanti ke ruang kerjamu di rumah. Thanks Nona Silvia". Sambung LongShang dengan senyum jahil. Dia berjalan keluar ruangan.

"Anak itu.. Sejak kapan dia jadi begitu jahil?". Silvia melanjutkan rutinitasnya dengan tumpukan file dengan laptop yang menyala di depannya.

***

Drrt… Drrt…

Terdengar dering telefon menyadarkan Silvia dari kesibukannya.

📞 "Silvia.. Kamu dimana? Sekarang sudah jam 3 sore dan kamu belum memberi kabar. Apa kamu lupa dengan janjimu. Huhuhu..".

Terdengar LingLing marah di telefon.

📞 "Ah.. Maaf LingLing. Aku tidak tahu kalau sekarang sudah jam 3 sore. Tunggu aku di Restaurant Violet yah, aku akan segera kesana".

Silvia mematikan telefonnya dan menutup semua fike dan Laptopnya.

Silvia mengambil tas dan keluar dari ruangannya. Di depan ruang karyawan ada seorang wanita yang datang mendekat dari pintu utama menuju kearah Silvia dengan membawa seorang bayi kecil.

"Nona Qi'er.. Untuk apa kamu datang kekantor ini?". Tanya Silvia tegas.

"Kamu hanya wanita simpanan Ludius, berhenti bersikap sombong padaku. Aku kemari menuntut Hak atas putra Ludius yang telah aku lahirkan". Jawab Qi'er tidak kalah tegas.

Silvia mendekat kearah Qi'er dengan tatapan tajam. "Nona Qi'er, Aku senang kamu telah membawa penerus Perusahaan TangShi dengan selamat. Kamu berhak mendapat hadiah dari ku". Kata Silvia dengan penuh sindiran.

"Kamu..! Bagaimana kami bisa seberani ini? Apa kamu tidak tahu situasimu saat ini?". Ancam Qi'er, dia menggertak Silvia dia depan para karyawan yang melihat perdebatan mereka.

"Aku sangat sadar dengan situasiku saat ini Nona Qi'er. Tenang… Aku pasti akan memberikan pelayanan terbaik untuk penerus dari TangShi Grup". Silvia mendekat kearah Qi'er tepat disamping wajahnya.   "Tapi tidak untuk penipu sepertimu". Bisik Silvia.