Ludius terdiam beberapa saat, mendengar penghinaan dan tawa si penjaga Villa membuatnya geram. "Kau berani menghinaku!! Apa kau pikir kau memiliki kualifikasi untuk itu!". Perkataan tenang penuh penekanan dengan sorot mata Ludius yang dingin seolah membekukan semua yang berada disampingnya.
Tidak terkecuali pria penjaga Villa yang barusan mengolok Ludius, ia berdiri terbujur kaku menerima tatapan dingin Ludius. Aura membunuh yang begitu kuat membuatnya seakan kecil di hadapannya.
Ke10 orang yang datang dengan senjata ditangan merekapun ikut gentar mendengar sepatah kata dari Ludius. Mereka yang mengarahkan senjata pada Ludius diam-diam gemetar. Nyali mereka menciut meski Ludius belum melakukan perlawanan apapun.
"Dari caramu berbicara kau bukanlah orang biasa. Siapa kau sebenarnya?". Si penjaga Villa melempar pertanyaan dengan lantang untuk menutupi dirinya yang sempat gentar.
"Sudah ku katakan, kau tidak memiliki kualifikasi untuk melawan atau mengetahui siapa aku!".