Ludius memperhatikan dengan seksama kalung yang ia temukan di laci kamar. Awalnya Ludius mengira itu kalung yang di beli olehnya saat di pasar malam untuk hadiah Silvia, namun ia teringat bahwa kalungnya belum jadi ia berikan pada Silvia.
"Tidak.. ini pasti ada yang tidak beres. Bagaimana bisa ada barang yang sama persis? Apa Ibu pemilik toko kemarin berbohong soal kalungnya itu adalah satu-satunya di dunia?! Tapi kalung semacam ini juga sangat sulit untuk di produksi massal di karenakan bahan dan desainnya khusus. Pola lambang khusus anggota Kerajaan. Dari mana Silvia mendapatkannya?! Lalu Ibu yang berjualan aksesoris kemarin, bagaimana bisa memberikan barang berharga seperti kalung khusus ini padaku?! Ini pasti ada yang tidak beres.." gumam Ludius. Pikirannya campur aduk tidak menentu, ia mungkin akan menyelidiki kembali latar belakang Ibu penjual kalung tersebut.