Chereads / Cinta Di Ujung Pena / Chapter 9 - I Hate You But I Miss You (3)

Chapter 9 - I Hate You But I Miss You (3)

Dhani :"Selama ini...hanya kamu satu-satunya yang pernah mengisi hatiku" menatap penuh kasih ke arah gadis pujaannya itu.

Dya :"...."

Dhani :"kamu...diam saja?"

Dya :"Katakan aku harus melakukan apa? Sebaiknya kita jangan berhubungan lagi Mas, aku tidak mau ada salah paham antara kamu dengan calon istrimu itu. Aku hanya orang biasa , harusnya memang aku sadar sejak awal kita tidak ditakdirkan bersama"

Dhani :"Kamu menyesali semua yang telah terjalin antara kita?"

Dya :"....." mengatur emosinya , perlahan tersenyum seolah memang tidak terjadi apa-apa selama ini antara mereka. Yang terjadi, terjadilah pikir Dya.

Dya :"Aku baik-baik saja Mas, seperti yang telah aku katakan beberapa hari yang lalu... Kita akhiri saja semuanya"

Dhani :"...baiklah jika itu yang terbaik menurutmu" Dhani tahu dengan kekerasan hati Dya yang dia kenal selama ini sangat sulit untuk mengubah setiap keputusan yang diambil meskipun berusaha keras.

Dya , merasa sudah saatnya mereka memilih jalan masing-masing karena keadaan sudah sedemikian rumitnya. Dia tidak sanggup lagi bila harus memaksakan diri tetap disamping Mas Dhani.

Setelah terdiam beberapa saat , Dya berdiri dari tempat dia duduk dan mengulurkan tangan ke arah Dhani...

"Baiklah aku harus pergi, Mas. Terima kasih sudah datang jauh-jauh ke Malang hanya untuk melihat keadaan ku. Semoga bahagia dengan calon istrinya Mas ya..." Dya tersenyum setelah mengatakan semua isi hatinya.

Dhani tidak menyambut uluran tangan Dya , dia malah berdiri dan langsung memeluk tubuh gadis itu sebelum sempat dicegah oleh Dya.

"Ijinkan untuk yang terakhir kalinya, pleaasse" bisik Dhani sambil menahan emosinya yang campur aduk karena mungkin memang benar apa yang diucapkannya barusan...ini terakhir kalinya dia bisa menemui gadis itu. Tiga puluh hari dari sekarang, dia sudah menikahi gadis lain pilihan orang tuanya.

Dhani merasa kalah, tidak bisa memperjuangkan cintanya. Hanya demi ibunya dia pun akhirnya menyetujui perjodohan ini. Meskipun dia sebenarnya tidak terlalu menyukai ide perjodohan ini.

Dya pun berusaha menahan air matanya agar tidak menetes ke pipinya , merasakan pelukan Mas Dhani untuk terakhir kalinya sungguh membuatnya seperti kehilangan separuh jiwanya.

Dya merenggangkan pelukan Dhani, menatapnya sendu dan melihat luka di mata lelaki itu.

Dya tersenyum :"finally... this is the last time" sambil melangkah keluar meninggalkan Dhani yang terus memandangi punggung Dya hingga menghilang dari pandangan matanya.